Rabu, 05 November 2014

Jokowi Gunakan Heli Menuju Sidrap

Setelah coffee break selama 15 menit di ruang VIP Galaktika, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Kabupaten Sidrap, Rabu (5/11/2014).
Empat helikopter digunakan mengangkut kedatangan Jokowi bersama rombongannya dari Landasan Pacu Galaktika Lanud Hasanuddin Makassar menuju Kabupaten Sidrap. Jokowi ke kabupaten itu untuk bertemu secara langsung dengan petani.
Dua di antara helikopter itu adalah jenis Super Puma (VVIP) NAS 332, satu Pula SAR H-3214 milik TNI Angkatan Darat, dan satu helikopter miliki Polda Sulawesi Selatan. Helikopter itu sudah disiapkan secara khusus sejak Selasa, 4 November 2014. Dua helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara Skuadron Udara 45 Halim Perdana Kusuma, Jakarta, itu telah berada di Skuadron Udara 11 sejak Senin, 3 November 2014.
Kepala Dinas Operasi Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kolonel Penerbang Arifaini Nurdianto, mengatakan pihaknya mengerahkan 400 personel untuk mengamankan area di ring 1, yaitu dari lintasan pesawat kepresidenan di bandara hingga pengamanan seluruh kompleks Angkatan Udara. Pihaknya juga menugaskan sniper di beberapa titik di sekitar landasan.
"Tugas kami adalah mengamankan bandara dan dan jalur pesawat serta kompleks AU, sedangkan aparat kepolisian dan angkatan darat berada di luar kompleks itu," kata Arifaini.
Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana Joko Widodo berkunjung ke Sulawesi Selatan ditemani sejumlah menteri. Rombongan Presiden mendarat dengan aman di Landasan Galaktika Lanud Hasanuddin Makassar sekitar pukul 11:00 Wita, Rabu, 5 November 2014. Ketika turun dari pesawat, Jokowi disambut Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan Mentri Pertanian Amran Sulaiman.‎
Sekitar 10 menit beristirahat di Gedung VVIP Galaktika, Jokowi kemudian melanjutkan perjalanan ke Sidrap menggunakan helikopter bersama rombongan lainya. Untuk pengamanan di wilayah Kota Maros, tampak banyak aparat disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya aksi unjuk rasa penolakan kenaikan BBM.
Di simpang lima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, ratusan aparat kepolisian dan TNI bersenjata lengkap disiagakan, serta satu unit kendaraan water cannon tampak disiagakan. Namun hingga presiden meninggalkan Makassar semuanya berjalan mulus tanpa ada kelompok yang melakukan aksi unjuk rasa.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar