Aksi unjuk rasa menentang rencana kebijakan kenaikan harga BBM yang
dilakukan puluhan mahasiswa Universitas Negeri Makassar, di depan
kampusnya, jalan AP Pettarani, Makassar, berujung bentrokan, Rabu
(5/11/2014).
Aksi unjukrasa ini sengaja dilakukan mahasiswa karena
bertepatan dengan lawatan Presiden Joko Widodo di Sulawesi Selatan.
Puluhan
mahasiswa UNM dan petugas kepolisian terlibat perang batu dan gas air
mata sekitar 30 menit. Akibatnya, terjadi kemacetan di jalan AP
Pettarani.
Dalam unjuk rasa ini, empat mahasiswa berhasil
diamankan petugas. Bentrokan baru mereda saat aparat kepolisian dan
anggota Kodim bernegosiasi dengan pihak Rektorat UNM.
Selain
bentrokan di depan kampus UNM, aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa UIN
Alauddin, di depan kampusnya, jalan Sultan Alauddin, dibubarkan oleh
aparat kepolisian dan anggota TNI Angkatan Darat, saat hendak menyandera
mobil tangki Pertamina.
Sebelum dibubarkan, mahasiswa UIN
Alauddin dibujuk oleh Kasdam VII Wirabuana, Brigjen Rukman Ahmad dan
Direktur Intel Polda Sulselbar Kombes Baharuddin Jafar untuk
menghentikan aksinya.
Karena tidak mengantongi izin unjuk rasa,
aksi mahasiswa dibubarkan oleh anggota Polsek Tamalate yang dipimpin
Kompol Suaeb Majid.
Usai dibubarkan di depan kampusnya, massa
mahasiswa UIN Alauddin yang dikomandoi Ikhsan, kemudian menahan truk
menuju titik aksi di fly over Urip Sumoharjo. Sesampainya di Flyover,
aksi mahasiswa UIN Alauddin kembali dibubarkan. Sebanyak 12 mahasiswa
diamankan polisi untuk diambil keterangannya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar