Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Satya W Yudha, menyentil
program kartu sakti yang baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut
Satya, program ini masih terganjal banyak masalah dan bisa jadi hanya
menghamburkan uang negara.
Masalah utama dalam program kartu
sakti adalah aspek pendataan. Pemerintah hingga saat ini belum sukses
melakukan identifikasi kelompok rakyat miskin, hampir miskin dan sangat
miskin. Tidak adanya identifikasi akurat membuat program bantuan selama
ini banyak tidak tepat sasaran.
"Ini bisa jadi hanya program
menghamburkan uang kalau identifikasi tidak jelas begini. Ini perlu
e-ktp, tapi e-ktp di freezing dulu sekarang," ucap Satya dalam diskusi
di Jakarta, Sabtu, (8/11/2014).
Satya menyebut, klasifikasi data
rakyat miskin, hampir miskin dan sangat miskin masih berbeda-beda di
setiap instansi pemerintah. "Saya tidak yakin Jokowi bisa berhasil kalau
identifikasi tunggal tidak dibenahi dengan baik. Sekarang tidak
teridentifikasi baik. Bagaimana masyarakat mengakui kalau rakyat itu
miskin, hampir miskin dan ini butuh identifikasi," tegasnya.
Satya
meminta pemerintah terbuka dalam menentukan atau identifikasi status
masyarakat. Supervisi dari masyarakat diharapkan bisa mempertajam
akurasi penerima dana bantuan.
"Pemerintah tugasnya sekarang itu secara terbuka menentukan miskin, sangat miskin, rawan miskin," tutupnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar