Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu sore waktu setempat dijadwalkan
meninjau proyek pembangkit listrik dan pelabuhan di Tianjing, Tiongkok.
Peninjauan itu dilakukan di sela-sela rangkaian pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing.
"Intinya yang ingin dilihat adalah integritas antara pembangkit
energi dan pelabuhan," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Ia menambahkan bahwa upaya ini selaras dengan prioritas pembangunan
pemerintahan Presiden Jokowi yaitu maritim dan tol laut, infrastruktur,
kereta api, serta pangan dan energi.
Sementara itu Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa perjalanan
ke Tianjin akan ditempuh dengan menggunakan kereta api cepat dengan
jarak tempuh kurang lebih 30 menit.
Tianjin adalah salah satu dari empat kota setingkat provinsi di Tiongkok selain Beijing, Shanghai dan Chongqing.
Kota yang berpenduduk 14,1 juta orang itu menurut data 2012
memiliki industri utama antara lain di bidang petrokimia, tekstil, mobil
dan besi.
Pelabuhan Tianjin juga merupakan pelabuhan terbesar di kawasan utara
Tiongkok dan merupakan pintu akses maritim terpenting bagi Beijing.
Dengan luas daratan 121 km persegi, pelabuhan Tianjin adalah "man-made port" terbesar di Tiongkok.
Pada tahun 2013 pelabuhan Tianjin menangani kargo sejumlah 500 ton
dan kontainer sebanyak 13 juta TEU yang menjadikannya sebagai pelabuhan
dengan aktivitas keempat terbesar di dunia dan pelabuhan kontainer
kesembilan terbesar di dunia.
Pelabuhan Tianjin menghubungkan Tiongkok dengan lebih dari 600 pelabuhan di 180 negara di dunia.
Sementara itu Tianjin Beijiang Power Plant adalah pembangkit listrik
bertenaga batu bara dengan kapasitas 2.000 megawatt yang dibuka pada
2009 dan berlokasi di Hangu Subdistrik, Binhai New Area.
Pembangkit listrik itu adalah salah satu sumber tenaga bagi Tianjin terutama kawasan Binhai New Area.
Presiden
Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok pekan ini, 8--11 November,
untuk menghadiri pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik
(APEC). [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar