Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah
memastikan tujuh kementerian yang harus diisi oleh kalangan profesional
murni.
Total kementerian yang akan diisi kalangan profesional nonpartai politik yakni 18 kementerian.
"Tujuh
kementerian itu adalah Keuangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan
Usaha Milik Negara, Pertanian, Pekerjaan Umum, Kesehatan, serta
Pendidikan. Ketujuh kementerian tersebut harus dipegang oleh orang-orang
profesional yang benar-benar menguasai permasalahan di bidangnya, bukan
orang politik," Jusuf Kalla seperti dikutip harian Kompas, Rabu
(17/8/2014).
"Mereka bagian dari 18 menteri profesional murni yang akan diputuskan bersama pada waktunya," katanya.
Dengan
memastikan tujuh kementerian yang tidak boleh dimasuki orang berlatar
belakang politik, Jokowi-JK berharap dapat menjalankan tugas lebih baik
dan tanpa intervensi partai politik mana pun, termasuk pendukung dan
pengusung.
Mengenai 11 kementerian lain yang akan berisi
profesional murni dalam kelompok 18 kementerian itu, JK mengatakan,
posisinya bisa di mana saja.
"Kalau kemarin (pemerintahan SBY) ada
kementerian yang harus dijabat orang politik, dalam kepemimpinan
Jokowi-JK bisa profesional murni,” katanya.
Terkait dengan postur
34 kementerian, JK mengatakan, selain sesuai Undang-Undang Kementerian
Negara, juga untuk menyelesaikan masalah selama ini.
"Kabinet
ramping bisa saja dipilih, tetapi apakah bisa selesaikan masalah di
negeri yang jumlah penduduk dan wilayahnya ini sangat besar dan luas
sekali? Disebut gemuk boleh saja asal koordinasinya efektif dan
memberikan hasil optimal bagi bangsa," lanjut JK. [kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar