Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia dalam
pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden
terpilih Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) tumbuh 5,8 persen
pada 2015.
Pertumbuhan ekonomi ini turun dari proyeksi ADB sebelumnya pada bulan April 2014 sekira 6 persen.
Deputy
Country Director ADB di Indonesia Edimon Ginting mengatakan, ABD
menyesuaikan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 menjadi
5,3 persen, walaupun pada tahun 2015 ABD memperkirakan pertumbuhan
ekonomi tumbuh sebesar 5,8 persen.
"Walaupun ekonomi Indonesia di
2015 tumbuh di angka 5,8 persen. Namun sebelumnya proyeksi kami pada
bulan April tumbuh 6 persen," ucap Edimon saat acara ADB Outlook di
Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Menurut Edimon pertumbuhan ekonomi
tahun 2015 didorong dari harapan terhadap reformasi kebijakan yang akan
datang yang akan makin memperbaiki iklim investasi, birokrasi serta
mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Ini dapat meningkatkan
prospek pertumbuhan ke depannya. Karena pemerintah baru mempercepat,
memberi ruang mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi fiskal, kita
proyeksikan Indonesia akan tumbuh 5,8 persen di 2015," paparnya.
Sementara
untuk inflasi tahun depan diproyeksikan akan meningkat untuk sementara
waktu hingga mencapai rata-rata 6,9 persen pada 2015. Inflasi ini sudah
menghitung kenaikan harga BBM subsidi.
"Itu jika harga BBM subsidi naik 30-50 persen," pungkasnya. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar