Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memantau
kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) yang berencana
menaikkan suku bunga. Ketua Tim Transisi Jokowi-JK Rini Soemarno
mengatakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat mempengaruhi perekonomian
Indonesia. "Kita perlu berhati-hati," katanya usai bertemu dengan
Jokowi-JK di rumah Tim Transisi Jalan Situbondo, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Rini menegaskan pembenahan ekonomi menjadi
prioritas utama pemerintahan Jokowi-JK dalam tiga bulan pertama. Dia
mengatakan kendati pertumbuhan ekonomi menorehkan angka yang baik,
kewaspadaan tetap diperlukan.
Sebelumnya,
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan kenaikan suku bunga
The Fed menyebabkan dana asing berbondong-bondong lari ke luar negeri
atau dikenal sebagai capital outflow. Kondisi ekonomi Indonesia
sejak dua tahun terakhir terus dibayangi oleh isu soal kenaikan tingkat
suku bunga The Fed. Selain itu, penghentian stimulus moneter untuk
negara berkembang akan sangat berdampak pada kondisi moneter dalam
negeri.
"Itu akan dirasakan langsung oleh emerging market,"
ujarnya. Menurut Chatib, dengan kondisi tersebut, pemerintah mendatang
harus merespons masalah subsidi energi yang selalu membebani anggaran
negara.
Chatib mencontohkan kondisi pada saat transisi pemerintahan dari
periode Megawati Soekarnoputri ke Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004.
Ketika itu, pemerintah langsung menaikkan harga BBM pada Maret dan
Oktober. "Saat itu langkah paling awal yang dilakukan pemerintah adalah
menaikkan harga bahan bakar minyak," katanya. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar