Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi), mengatakan
pemilihan menteri untuk kabinet Jokowi-JK adalah hak prerogatif
presiden. Dia memastikan, tidak akan ada intervensi dari mana pun.
Bahkan,
menurut Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Megawati Soekarnoputri tidak dapat mengintervensi, terkait pemilihan
menteri itu.
"Saya sampaikan menteri itu hak prerogatif presiden.
Itu konstitusi loh. Nanti dengan semua partai kita bicara," kata Jokowi
di Kantor Transisi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).
Dia mengaku bahwa hingga saat ini, belum
ada partai politik yang mengusung Jokowi-JK menyetorkan nama menteri
yang akan masuk ke dalam kabinet. Sebab, dengan belum adanya nama-nama
tersebut, menyebabkan proses seleksi menteri tidak dapat dilakukan.
Ia
menuturkan, pada masa pemerintahannya semua menteri inginnya bebas dari
kasus korupsi. Untuk itu, Jokowi berencana menggandeng Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi dan
Keuangan (PPATK).
"Nanti, pasti ada kita lihat (rekam jejak). Nanti, kalau namanya udah komplet saya ke KPK dan PPATK," tutur dia.
Sebelumnya,
Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto, menuturkan tim transisi akan
mendatangi kantor KPK esok hari, Jumat 26 September 2014.
Selain dengan KPK, Tim Transisi juga akan bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan PPATK. [vivanews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar