Jokowi: 34 Menteri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menyampaikan struktur kabinet pemerintahannya. Jumlah kementeriannya tak berubah sama seperti di era Presiden SBY.
"Jumlahnya ada 34 kementerian," kata Jokowi di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta, Senin (15/9/2014).
Dalam jumpa pers itu hadir Wapres terpilih Jusuf Kalla serta seluruh staf transisi antara lain Rini Soemarno, Andi Widjajanto, dan Akbar Faisal.

"Sesuai janji yang kita sampaikan pada sore hari ini akan diumumkan, saya sampaikan mengenai jumlah kementerian. Sesuai dengan sistem presidesial yang kita anut. Presiden single chief executive dibantu menteri-menteri negara. Untuk sebuah terciptanya pemerintahan yang bekerja," kata Jokowi.
"Komposisi menterinya, 18 orang profesional, dan 16 sisanya adalah profesional partai. Kalangan profesional bakal menempati pos seperti menteri keuangan, badan usaha milik negara, pertanian, dan energi serta sumber daya mineral," kata Jokowi.
Ia mengatakan, pemerintahannya bakal tetap mempertahankan keberadaan tiga menteri koordinator, yakni untuk bidang ekonomi, politik hukum dan keamanan, serta kesejahteraan rakyat.
Ketiga Menko tersebut akan diisi dari kalangan profesional maupun partai.
"Campur," kata Jokowi spontan saat ditanya wartawan apakah jabatan Menko diisi kalangan profesional atau dari partai politik.
"Untuk nama-nama menterinya, belum bisa disebutkan karena belum bersifat akhir. Masih ada waktu satu bulan untuk menyiapkan. Kita ingin agar ada peluang masyarakat, agar ada masukan," kata Jokowi 
Menyinggung posisi wakil menteri, Jokowi memastikan hanya Kementerian Luar Negeri yang masih akan memilikinya. Tidak dijelaskan apakah jumlah wakil menlu tetap dua orang seperti sekarang atau dikurangi menjadi satu orang.
"Untuk mencapai kedaulatan pangan harus ada yang berkaitan dengan kemaritiman dan kementerian kependudukan,"
"Kita ingin membangun kabinet yang kuat yang siap untuk bekerja yang siap mengarah kesana," kata Jokowi  [detik]