Sabtu, 09 Agustus 2014

Rangkuman Kriteria Menteri dalam Kabinet Jokowi-JK

Kantor Transisi Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) masih membahas dan menyiapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinet 2014-2019. Sejumlah nama muncul melalui poling yang beredar di dunia maya untuk mengisi 34 posisi menteri.
Namun Presiden Jokowi menegaskan tidak mau asal pilih. Dia punya persyaratan khusus yang wajib dipenuhi para calon menterinya. Beberapa dari kriteria itu sudah dia sebutkan.
Berikut rangkuman keinginan Jokowi seputar menteri di kabinetnya :

Harus Lepas dari Partai Politik
Meskipun syarat ini dipastikan akan mendapat tantangan dari partai koalisi yang mendukungnya, Jokowi menyatakan masih menggodok calon-calon menterinya. Dia akan memilih menteri dari partai asalkan setelah ditunjuk jadi menteri melepaskan jabatannya dari parpol.
"Masih digodok tapi saya ingin yang jadi menteri lepas dari parpol," kata Jokowi usai rapat di Kantor Transisi Jakarta, Sabtu (9/8/2014).
Namun Jokowi tidak menjabarkan alasan detailnya. "Nantilah, ini baru digodok," kata Jokowi.
Partai koalisi pendukung Jokowi yang telah secara terang-terangan menyodorkan nama hanyalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB telah menyodorkan nama Muhaimin Iskandar, Rusdi Kirana, dan Imam Nahrawi sebagai calon menteri. Namun PKB menyerahkan keputusan akhir pada Jokowi. Sedangkan PDIP, Partai NasDem, Partai Hanura dan PKPI belum mau menawarkan kandidat terbaiknya buat masuk dalam kabinet Jokowi. menyodorkan nama. Jokowi rencananya baru mengumumkan calon menterinya pada pertengahan Oktober 2014.

Menteri Pertanian dan ESDM Bersih dan Cakap
Berkaca pada menteri pemerintah sebelumnya yang sangat mengecewakan, Jokowi, mengaku ada dua sektor ekonomi yang menjadi fokusnya selama lima tahun ke depan.
"Ekonomi kita kan menggerakkan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dan energi. Itu yang akan menjadi fokus kita," ujar Jokowi, Selasa (29/7/2014).
Berangkat dari situ, Jokowi mengaku tidak ingin salah dalam menempatkan orang-orang yang akan duduk di kursi menteri dua kementerian tersebut.
"Sehingga menteri pertanian dan menteri energi harus dicari betul orangnya dan orangnya yang betul," tegas Jokowi.
Menurut Jokowi, Menteri ESDM dan Menteri Pertanian harus benar-benar orang yang ahli di bidangnya, mengerti persoalan dan bisa memajukan dua sektor ini.
"Yang jelas akan kita isi dengan orang yang tahu di bidangnya. Punya leadership yang kuat, manajemen yang kuat, kompetensi yang kuat, dan yang paling penting, bersih."

Menteri Wajib Gesit dam Tangkas Selesaikan Masalah
Tak ingin kabinetnya diisi orang orang yang telmi dan lelet, Jokowi mengidamkan sosok menterinya gesit dan tangkas dalam menyelesaikan masalah. Hal itu dia syaratkan kepada orang yang akan dipercaya menduduki kementerian-kementerian di bidang ekonomi.
"Bisa bekerja dengan cepat menyelesaikan persoalan-persoalan. Dan yang paling penting, tidak hanya pertumbuhan ekonomi tetapi pemerataannya itu yang penting," kata Jokowi, Selasa (29/7/2014).
Mantan Wali Kota Solo ini pernah mengatakan adanya mafia di sektor energi, sehingga dibutuhkan orang yang tepat untuk bisa menyelesaikan persoalan itu.
"Oleh sebab itu saya sampaikan perlu ada leadership yang kuat," tegas Jokowi.
Harus diakui, kata dia, kelemahan pemerintah selama ini ada di bidang pengawasan. Namun, Jokowi belum secara tegas mengatakan bakal membersihkan setiap kementerian dari praktik yang tidak sehat. "Nanti dilihat. Kita kan yang sering kedodoran di manajemen pengawasan," ucapnya.  [merdeka]

1 komentar:

  1. d'Dlm m'Dukung Pembinaan / Konstruksi ini punyai MultiplierEffect yg LuarBiasa sbb akan m'BAWA b'SAMA 300+-400+san industri lain X tenagaBuruh yg d'butuh'k X jangkaMasa 3tahun = sptX PutraJaya & RumahKosRendah/Sederhana d'Msia TP p'tambah'n penduduk t'lalu kecil seHingga kini d'duduki p'Dtg Asing , demikian jua d'KorSel , d'Cina , d'Myanmar (check sejarah S'pore dan "Flats smp HDB"

    BalasHapus