Persoalan banjir dan kemacetan di Jakarta ternyata tidak terlalu
memengaruhi elektabilitas Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan hasil survei
Indonesia Research Centre (IRC), elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu masih paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya.
Jokowi kembali di posisi teratas," kata peneliti IRC Yunita Mandolong, dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Sabtu (1/2/2014).
IRC melakukan survei pada 23 Desember 2013-14 Januari 2014 dengan
1.400 responden di seluruh provinsi Indonesia. Survei ini memiliki
ambang kesalahan kurang lebih 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95
persen.
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Jokowi mencapai 31 persen.
Mantan wali kota Solo itu mengungguli Prabowo Subianto (14 persen) dan
pasangan Wiranto-Hary Tanoe (13,6 persen). Sementara Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Sukarnoputri hanya berada di tempat kelima dengan
tingkat elektabilitas 4,7 persen.
Bukan hanya unggul elektabilitas, Jokowi juga dinilai unggul dari
sisi kapabilitas. Untuk sisi kapabilitas, IRC menggunakan 12 atribut
bidang yang menjadi ukuran.
Yakni, pariwisata, perempuan dan anak, keamanan, hubungan
internasional, perlindungan minoritas, penegakan hukum, dan
transportasi. Kemudian bidang kesehatan, persatuan dan kesatuan,
lingkungan, pendidikan, serta ekonomi. "Jokowi dianggap paling mampu
dibandingkan yang lain," kata Yunita.
Dari 12 atribut itu, Jokowi mendapat nilai rata-rata 3,1. Jokowi
mengungguli Jusuf Kalla (2,8), pasangan Wiranto-Harry Tanoe (2,6),
Prabowo Subianto (2,4), serta Surya Paloh (2,3).
Jokowi juga dianggap mempunyai kapabilitas tinggi menangani persoalan
di tiga bidang. "Jokowi dipersepsi mampu atasi masalah lingkungan,
transportasi, dan kesehatan," kata dia.
Dalam persoalan transportasi, Jokowi dianggap mempunyai kapabilitas
30,1 persen. Dalam persoalan kesehatan 23,4 persen dan tertinggi untuk
persoalan lingkungan, 37,5 persen.
IRC melihat upaya pemerintahan Jokowi, seperti relokasi warga di
sekitar Waduk Pluit, program Kartu Jakarta Sehat (KJS), relokasi PKL di
Tanah Abang, dan rencana pembangunan transportasi masal, dapat menjadi
pertimbangan masyarakat.
Yunita mengatakan, memang banjir dan kemacetan masih menjadi
persoalan utama pada masa pemerintahan Jokowi. Masyarakat DKI Jakarta
mengeluhkan persoalan banjir yang pada awal tahun ini kembali melanda.
Namun keluhan itu tidak terlalu memengaruhi pilihan. "Rupanya Jokowi
masih dapat dipercaya," kata dia.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar