Penyadapan yang terjadi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jokowi
berada di antara fakta dan pencitraan. Banyak kemungkinan mendasari
latar belakang penyadapan itu, tidak tertutup kemungkinan sang pelaku
berasal dari lingkungan Jokowi itu sendiri.
"Belum tentu yang menyadap lawan politik PDIP, internal PDIP sendiri kan
belum bulat soal pencapresan," tutur pengamat politik dari Charta
Politica Yunarto Wijaya dalam diskusi Polemik yang digelar Sindo Trijaya
di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2014).
Walau tidak yakin PDIP melakukan kebohongan publik soal penyadapan ini,
Yunarto mengatakan opsi pelaporan polisi lebih baik daripada hanya diam
saja. Resikonya besar bila penyadapan ini cuma akal-akalan orang PDIP
saja.
"Resikonya terlalu besar. Kalau ini dibuka di polisi,maka ini akan terjadi pendidikan politik," katanya.
Penemuan alat sadap di rumah dinas Jokowi terjadi pada Desember 2013.
Alat sadap itu ditemukan di kamar tidur, ruang makan untuk rapat, dan
ruang tamu pribadi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar