Terminal Lebak Bulus resmi ditutup sejak 18 Januari 2014 lalu. Hal itu
mengejutkan Ketua Kowanbisata Lebak Bulus, Sumardi. Ia mengaku penutupan
itu tanpa sepengetahuan perusahaan otobus (PO) Antar Kota Antar
Provinsi (AKAP).
Tak hanya itu, ia pun menyesalkan keputusan yang diambil pihak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Saya
enggak habis pikir, pemerintah. Pak Gubernur Jokowi kejam. Kami sakit
hati di bawah kepemimpinan Jokowi," kata Sumardi saat dihubungi,
Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Menurutnya, terminal Lebak Bulus
adalah satu-satunya terminal bus di Jakarta Selatan yang strategis serta
memadai untuk menampung banyak orang. Seharusnya, sebelum menutup
terminal, Jokowi melalui Dinas Perhubungan DKI berkomunikasi dulu dengan
para PO bus AKAP.
Walaupun diakuinya beberapa waktu lalu
pihaknya menyetujui penutupan setelah bertemu Jokowi. Namun, persetujuan
itu dengan syarat Pemprov DKI memberikan solusi lebih dulu. Tiba-tiba
penutupan terminal dilaksanakan pada dini hari dan tanpa sepengetahuan
pengusaha PO.
Ia pun mempertanyakan keberadaan Surat Keputusan (SK) atau Instruksi Gubernur atas penutupan terminal tersebut.
"Penutupan
ini perintah gubernur atau Udar Pristono (Kadishub)? Makanya, saya
bilang penutupan terminal ini cacat secara hukum, saya bisa tuntut
Jokowi," tambah Sumardi.
Karena itu, saat ini pihaknya sering
'kucing-kucingan' dengan polisi dan petugas Dishub DKI ketika mencoba
mencari penumpang di pom bensin dekat terminal.
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar