Rabu, 27 November 2013

Tamparan Buat Wali Kota Depok

Tarik-menarik antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Waki Kota Depok Nur Mahmudi Ismail soal tanah untuk pembuatan waduk. Sikap keras penolakan Nur Mahmudi Ismail rupanya tak sejalan dengan keinginan warganya sendiri, warga pada umumnya justru mendukung prakarsa Jokowi untuk membeli tanah mereka.
Hadi, misalnya, warga di bantaran Kali Ciliwung ini berharap dia direlokasi oleh Pemkot Kota Depok. Tapi tertahun-tahun harapannya tak terkabul hingga saat ini.
"Belum ada kepastian relokasi dari Pemkot (Depok). Lebih baik dibeli Pak Jokowi," kata warga yang menetap di bantaran sungai kawasan Kemiri Muka RT 05 RW 14 Kecamatan Beji Depok ini, Rabu (27/11/2013).
Hadi berkisah dulu rumahnya jauh dari Sungai Ciliwung. Namun seiring waktu, lahan di bantaran sungai kian terkikis. Akibatnya, rumah Hadi jadi dekat dengan bantaran sungai.
Di kawasan seluas 1 hektare ini, Hadi tinggal bersama 14 KK. Semua memegang sertifikat tanah. Saat ini, mereka was-was terkait ancaman banjir dan longsor. Namun belum ada kepastian kapan warga direlokasi.
"Jadi kalau pemerintah DKI mau membeli, kami malah senang," ungkapnya.
Pemerintah DKI ingin membeli tanah di Depok untuk waduk sebagai resapan agar Jakarta tidak banjir. Nur Mahmudi mempersilakan asal tak melanggar aturan. Bila tanah itu sudah diperuntukkan untuk pemukiman atau lahan pertanian tak boleh diubah. Pernyataan ini diangap sebagai ganjalan rencana Pemprov DKI tersebut.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar