Sebagai propinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Pulau Sumatra, Barisan Relawan Jokowi (Bara JP) Sumatra Utara (Sumut) targetkan 2 juta tanda tangan untuk petisi disertai KTP, mendesak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) agar mendeklarasikan kader terbaik PDI-P, Joko Widodo (Jokowi), sebagai Capres sebelum Pemilihan Legistatif (Pileg) 2014.
“Jika PDI-P memang partai berbasis masyarakat, maka tak ada pilihan lain bagi PDI-P, harus mendengarkan aspirasi mayoritas arus bawah,” tegas Ricky Sihombing, Ketua DPD Bara JP, dalam peresmian kantor Bara JP di Medan Minggu (6/10/2013).
Kantor Relawan Jokowi Sumut berada di Jl Stella I no 60, Kompleks Kejaksaan, Padangbulan, Medan. Kantor seluas 600 m2 disumbang dokter spesialis mata, dr Kristo Sinambela. Dihadiri utusan dari ke-32 kabupaten/kota di Sumut, acara cukup meriah dan penuh persahabatan.
Didukung komunitas seniman dan penyanyi di Medan, setiap orasi diselingi sejumlah nyanyian, antara lain Christoper Naibaho, jura 3 Indonesia Mencari Bakat (IMB) TVRI 2011. “Bakat saya menyanyi, saya mau juru kampanye gratis untuk Jokowi,” kata Christoper.
Murni Huber, salah seorang pengurus DPD Bara JP Sumut mengatakan, semula merasa sebagai warga apolitik, selama ini tidak memberi perhatian pada hingar-bingar politik. “Suatu kali saya ke Jakarta, ternyata prestasi Jokowi luar biasa, saya jadi suka Jokowi,” katanya.
Ricky Sihombing menegaskan, Bara JP tentu saja tidak mengenal Jokowi, apalagi PDI-P. “Kita ini hanya nasionalis yang berserakan. Kalau dibilang golput yang melembaga, tak salah. Ide dasar sederhana saja, perubahan, Jokowi membawa perubahan,” kata Ricky, praktisi energi terbarukan.
Pengamat politik dari Sumut dr Kristo Sinambela mengatakan, masyarakat akan memberi “madu” kepada PDI-P, hanya apabila sebelum Pileg mencalonkan Jokowi. Sebaliknya, rakyat akan memberi “racun” jika tidak mencalonkan Jokowi.
Kerinduan masyarakat terhadap perubahan, harus direspon PDI-P dengan baik. Masyarakat sudah terlalu lama menanti sosok yang bisa memperbaiki berbagai kehancuran, dan sudah lama menunggu saat bersejarah pengumuman PDI-P untuk Capres 2014.
Menanggapi pernyataan Ricky tentang 2 juta tanda tangan disertai KTP, menurut Kristo bukan sesuatu yang susah. “Dalam Pilkada terakhir di Sumut, golput yang menang. Kalau Jokowi maju, saya yakin golput akan menurun drastis. Apalagi tak sedikit golput yang masuk Bara JP,” katanya.
Dalam diskusi, muncul juga nama kader PDI-P yang sering bicara miring tentang Jokowi, yaitu Efendy Simbolon. “Kami Bara JP Sumut mengimbau masyarakat Jakarta agar jangan memilih Efendy Simbolon. Kalau PDI-P majukan Jokowi, pilih PDI-P tetapi tolak Efendy Simbolon,” kata seorang peserta.
Dalam waktu dekat, Bara JP akan meluncurkan portal berita baranews.co, dengan tag line mendorong perubahan. baranews.co juga akan menjadi kantor berita gratis yang memuat “menu lengkap” tentang Jokowi.
Sumber :
pesatnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar