Minggu, 06 Oktober 2013

Prestasi Jokowi Tak Diragukan Lagi (Bagian IV)

Menjelang pemilu 2014, politisi lawan Joko Widodo (Jokowi) semuanya sibuk menghajar Jokowi dengan berbagai cara seakan mereka lupa bahwa meskipun hanya sekejab Jokowi telah menggenggam prestasi yang luar biasa yang tidak akan pernah hilang dari sejarah negeri ini. Tulisan berikut ini adalah salah satu contoh upaya yang telah dilakukan oleh kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk kesejahteraan wong cilik di ibukota negeri ini.

Bangku Taman Jokowi
Setelah Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin , Jokowi juga memasangi bangku taman di sepanjang Jalan Gatot Subroto. Pemasangan bangku taman di kawasan ini sudah rampung sehingga membuat kawasan ini makin cantik.
Bangku taman ini dipasang di sepanjang Jl Gatot Subroto mulai sekitar Pancoran hingga ke Semanggi. Bangku-bangku berwarna putih ini dipasang dengan jarak sekitar 10 meter setiap bangku. Menurut pantauan, Selasa (1/10/2013), belum banyak orang yang menduduki bangku-bangku tersebut hal ini disebabkan trotoar di kawasan ini juga sedang diperbaiki.

Trotoar di jalan protokol ini sedang dirombak dengan dasar berwarna hijau dan merah. Namun pembuatan trotoar belum rampung. Masih banyak sisa-sisa pasir yang masih tersisa. Bangku-bangku ini dimur ke dalam trotoar tersebut sehingga sulit untuk diangkat.
Bangku-bangku taman lebih dulu dipasang di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin. Bangku-bangku itu menjadi tempat melepas lelah para pejalan kaki di jalan yang selalu sibuk ini.
Bangku Taman tak hanya ditemukan di jalan kota, tetapi sampai juga di tepian Waduk Pluit.
Sesaat setelah peresmian Waduk Pluit tahap I Sabtu (17/8/2013), Bangku Taman tampak ikut memperindah suasana Waduk Pluit. Di hari Sabtu, Minggu maupun lari libur lainnya, Bangku Taman dimaanfaatkan waga untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan Waduk Pluit yang saat ini sudah sangat terlihat rapi dan tidak kumuh lagi.


Kinerja Lurah Camat Jokowi Lebih Baik
Tampaknya usaha Jokowi memperbaiki birokrasi di Kelurahan lewat lelang jabatan berhasil. Pasalnya, sejumlah warga menilai layanan masyarakat di kantor Kelurahan lebih baik sekarang dibanding sebelumnya.
Salah satu yang menilai pelayanan kelurahan lebih baik adalah Ahmad (56), warga Jalan Pegangsaan II RT 02/03. Ia berkata, pelayanan di Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Utara lebih baik karena buka lebih awal dan tepat waktu pula.
"Menurut saya lebih bagus sekarang,  karena bukanya dari pagi jam 8. Sebelumnya itu buka jam 08.30," ujar Ahmad ketika ditemui di kantor kelurahan, Senin (26/8/2013).
Hal senada diucapkan oleh Siti Patehatun (43), warga Bangun Cipta Sarana Gang L RT 05/05, Pegangsaan, Jakarta Utara. Ia memuji layanan pembuatan KTP yang lebih cepat dibanding sebelumnya.
"Dulu ngurus KTP bisa satu minggu baru selesai. Sekarang, sehari sudah bisa selesai, pokoknya nggak lelet,"ujar Siti menegaskan.
Sebelumnya, Lurah Pegangsaan Didit Mulyadi mengatakan bahwa baiknya pelayanan saat ini tak lepas dari upaya mengajarkan pegawai kelurahan akan pelayanan yang baik. Ia berkata, hal itu dilakukannya tiap pagi.
"Saya pagi-pagi sudah kasih contoh ke lain. Misalnya saya sampai kantor jam 06.30, pegawai yang telat akan malu,"ujar Didit melengkapi.
Soal pelayanan KTP yang lebih cepat, ia beranggapan karena data yang masuk sekarang sudah terhubung ke catatan sipil secara online. "NIK-nya sudah terakreditasi ke komputer. Sebenarnya, asal prasyarat lengkap, proses sehari juga selesai," ujar Didit sambil berkata per hari ada 15-25 pemohon KTP.
Sulaeman, 39 tahun. Sulaeman mengatakan gaya kepemimpinan lurah sekarang membawa perubahan ke dalam sistem pelayanan masyarakat. Tidak seperti sistem pelayanan lurah sebelumnya yang sering lambat dan kaku. "Petugas kelurahan yang sekarang juga sudah terlihat malu kalau tidak bekerja," ungkapnya.

Meskipun di Lenteng Agung sang Lurah cantik mendapat demo dari "warga" yang tak suka akan kecantikannya, tetapi hampir semua warga mengakui bahwa layanan di kelurahan Lenteng Agung ciamik dan tidak diragukan lagi.
Sebelumnya, Sulaeman mengaku sering melihat petugas kelurahan hanya membaca koran atau sekadar menjadi tukang stempel tapi bayar. Bahkan kadang lurah yang lama sering menghilang di atas jam 11 siang. “Kalau ngurus di atas jam segitu jawaban petugas paling 'besok ya soalnya lurah lagi keluar ada rapat'. Atau enggak 'tinggal saja dulu berkasnya'.”

Cegah Pungli Dengan Layanan Satu Meja
Untuk mencegah pungli, Jokowi juga telah mengistrusikan kepada camat dan lurah untuk mengadakan layanan Satu Meja. Hasilnya sangat memuaskan karena pungli dapat ditekan secara signifikan dan layanan "Ga Pake Lama" terwujud di era kepemimpinan Jokowi.


(Bersambung)

Sumber :
- Arsip Jokowi Diary
- Arsip beritajakarta.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar