Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan acara Meeting of the
Governors/Majors of the Capitals of ASEAN dengan membuka pintu investasi
di Jakarta kepada negara-negara se-ASEAN.
Misalnya kerjasama di
bidang pariwisata. Bentuk konkretnya, misalnya, kerjasama mengadakan
paket perjalanan, baik untuk turis ASEAN di Jakarta, atau sebaliknya.
"Pertama di informal, misalnya ada join promotion tourisme, ada join destination package tourisme.
Seperti-seperti itu dulu," ujar Jokowi di sela-sela acara yang digelar
di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2012).
Setelah
bidang pariwisata, Jokowi akan melanjutkan kerjasama di bidang
pendidikan. Misalnya dengan mengadakan pertukaran pelajar dengan
mahasiswa-mahasiswa yang menempuh pendidikan di ASEAN. Dengan demikian,
banyak hal yang dapat diambil dari pelajar demi dibawa ke negaranya.
"Kita enggak mau kerjasama yang tinggi-tinggi, yang penting kerjasama konkret," ujar dia.
Tentunya,
dalam komunikasi tersebut, Jokowi juga belajar bagaimana kepala daerah
kota-kota di ASEAN dalam mengatasi permasalahan yang ada di kotanya.
Jokowi mencontohkan, mengatasi banjir di Kuala Lumpur, manajemen
transportasi di Singapura, mengatasi kemacetan di Bangkok dan sejumlah
permasalahan lain di kota-kota besar.
Lebih jauh, pembukaan
pintu investasi tersebut digelar untuk mempersiapkan perdagangan bebas
antara negara ASEAN yang direncanakan dibuka pada tahun 2015 mendatang.
Menurutnya, Jakarta tidak boleh kalah dari segi kesiapan infrastruktur
dan pelayanan di Jakarta dari kota lainnya
"Saya kira dalam
kompetisi kita tidak kalah, makanya kita perbaiki infrastruktur.
Pelayanannya juga, kalau mereka satu jam, kita setengah jam. Pokoknya
jangan sampai kita kalah," ujar Jokowi.
Acara tersebut dihadiri
oleh negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia,
Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Masing-masing negara
menyertakan 11 delegasi, yang salah satu di antaranya adalah kepala
daerah.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar