Jokowi datang mengenakan baju adat betawi serba hitam dengan balutan kain batik kuning di pinggul serta berpeci hitam.
Di sepanjang perjalanan menuju panggung utama atau yang disebut Rumah Gubernuran, berjarak sekitar 50 meter dari pintu masuk, Jokowi turun dari mobil dan langsung disambut dengan berbagai macam atraksi, seperti barongsai, musik rebana, pencak silat, dan pantun.
Tak hanya itu, warga yang sudah memadati Monas turut menyambut Jokowi hingga berdesak-desakkan hanya untuk bisa melihat secara langsung dan minta berjabat tangan dengan Jokowi. "Mana Pak Jokowi, gue cuma pengen lihat mukanya secara langsung," ucap beberapa warga.
Antusiasme warga dengan kehadiran Jokowi membuat pembawa acara dan Satpol PP mengimbau para pengunjung agar tertib. Tiba di panggung utama, Jokowi disambut tari Zapin sebagai wujud ucapan selamat datang. Jokowi yang mengenakan pakaian ujung serong tersebut langsung duduk di samping Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Eddie M Nalapraya.
Selain itu, turut hadir pula Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz serta duta besar dari berbagai macam negara, seperti Brunei Darussalam, Jepang, dan lainnya.
Lebaran bernuansa Betawi digelar selama dua hari, mulai tanggal 31 Agustus 2013 s/d 1 September 2013. Konsep acara dikemas dengan pesta taman dan dilengkapi dengan simulasi perkampungan Betawi di tengah kebhinekaan budaya Betawi. Berbagai atraksi budaya khas Betawi ditampilkan, seperti tarian Betawi, gambang kromong, tanjidor, wayang kulit Betawi, keroncong Jakarta, sambrah, orkes melayu, ondel-ondel, layar tancap, lenong Betawi, palang pintu, dan permainan tradisional Betawi.
Lebaran Betawi di Monas diikuti kota-kota se-Jakarta. Berbagai
pernak-pernik khas dipamerkan. Misalnya, Jakarta Utara menjadikan rumah
pitung sebagai rumah utama dalam stand wilayahnya. Lalu, Kabupaten
Kepulauan Seribu, sebagai satu-satunya pulau dalam administrasi provinsi
Jakarta, memajang sepasang manekin lengkap dengan alat snorkelingnya.
Pidato Jokowi Gaya Betawi Logat Solo
Dalam acara sambutan Lebaran Betawi kali ini, Jokowi memulai pidato mencoba memberi pantun kepada warga di Monas yang tengah mengunjungi acara Lebaran Betawi.
"Beli jahe tambah merica, bikin manisan pake kapulage. Hati aye amatlah bahagia, ngerayain lebaran ame keluarge," ucap Jokowi yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan warga.
Jokowi memberi pantun sebelum memulai pidatonya. Saat berpidato, Jokowi juga menggunaan bahasa betawi dengan logat Jawa yang sangat kental.
Isi pidato Jokowi berpesan agar masyarakat Jakarta tidak pernah melupakan kebudayaan asli leluhurnya. Dia menyampaikan rasa senangnya bisa berlebaran bersama warganya dalam suasana kebudayaan betawi yang kental.
Saat mengakhiri pidatonya, Jokowi kembali berpantun dengan bahasa Betawi.
"Kupas kelalap jangan dibelah, kalau dibelah tumpah airnya, kalau ada kata yang salah, mohon kiranya maafin aye," ujarnya.
Acara selanjutnya Jokowi menerima hantaran dari semua perwakilan wilayah. Para wali kota didampingi jajarannya memberikan hantaran berisi buah-buahan, makanan dan kue-kue khas betawi.
Sumber :
- merdeka.com
- detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar