Dalam kuliah umum di Kampus Universitas Andalas
(Unand), Padang, Sumatera Barat, Sabtu (31/8/2013),
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengulas tentang pentingnya
mempertahankan dan melindungi keberadaan pasar tradisional.
"Pasar tradisional harus terus kita pertahankan, tidak sekadar
sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi dapat berkembang menjadi
lokasi yang multifungsi. Memiliki fungsi sosial dan budaya," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, barang-barang yang dijual di pasar tradisional tak
kalah bagus dengan barang-barang yang dijual di mal. Apalagi barang-barang di pasar
tradisional kebanyakan produksi dalam negeri.
"Di pasar tradisional itu kebanyakan barang dalam negeri, bukan impor seperti yang di mal," kata Jokowi.
Pasar tradisional, menurut dia, bisa dijadikan primadona bagi
pengunjung melalui penyediaan dan penataan jajanan pasar yang menjadi
daya tarik masyarakat. Sedangkan masyarakat yang berbelanja ke pasar
tradisional, membantu menggerakkan perekonomian nasional.
"Barangnya itu dari produksi usaha mikro, atau pengusaha kecil. Ini
membantu untuk bisa meningkatkan taraf hidup mereka," kata Jokowi.
Sebagai contoh, Jokowi mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini
melakukan penataan PKL (pedagang kaki lima) di Blok G Pasar Tanah Abang.
"Para PKL yang selama ini berjualan memadati pinggiran jalan Pasar
Tanah Abang kami relokasi ke Blok G," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini para PKL yang direlokasi ke Blok G Pasar
Tanah Abang telah menempati kios-kios yang disediakan. Di sana nantinya
akan disediakan
tempat parkir kendaraan, agar pembeli datang dan para pedagang tidak
kembali lagi berjualan di jalan.
"Pasar Tanah Abang akan kita kembangkan menjadi pasar yang lebih
baik dan tertib sehingga banyak pembeli yang datang ke sana," kata Jokowi. [/Zeu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar