Eman Sulaeman Nasim, pengajar FISIP Universitas Indonesia dan Direktur
IndonesiaChannel, berbagi pendapat seputar melesatnya popularitas
Jokowi.
Mencuatnya nama Joko Widodo (Jokowi), yang baru
sekitar satu tahun menjadi gubernur ibu kota negara Republik Indonesia,
Jakarta, adalah sebuah bukti, masyarakat saat ini membutuhkan figur
pemimpin yang benar-benar mau bekerja, dan melayani rakyat serta bangsa
dan negara. Bukan pemimpin yang hanya pandai bicara di depan televisi,
mengaku paling peduli rakyat, mengaku pahlawan dan penyelamat bangsa,
tetapi kenyataannya no action talk only.
Bangsa Indonesia
membutuhkan pemimpin yang mau bekerja melayani rakyat, bukan minta
dilayani. Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mau
mendengar apa keluh kesah dan problema rakyatnya setelah itu bekerja
keras menyelesaikan problema rakyatnya.
Saat ini bangsa Indonesia
membutuhkan pemimpin yang tegas, tetapi manusiawi. Sebelum menegakkan
peraturan, rakyat diberikan pengertian dan penyadaran. Jika bisa
memperbaiki diri, diberi kesempatan. Pemerintah membantu memberikan
solusi dari persoalan tersebut.
Apa yang dilakukan Jokowi selama
satu tahun ini sudah hampir sesuai dengan harapan rakyat akan sosok
pemimpin yang dirindukan. Jokowi melakukan kegiatan komunikasi yang
sangat baik. Ia berusaha mendapatkan informasi langsung dari sumbernya,
mengecek kondisi lapangan dan kondisi rakyat yang dipimpinnya tanpa
rekayasa. Mendengarkan dan menyimak keluh kesah beserta problema mereka.
Satu per satu permasalahan diurai, diselesaikan. Program prorakyat
dilanjutkan. Jika ada kelompok masyarakat yang menghalangi programnya
dan mengganggu masyarakat lainnya, Jokowi menjelaskan program kerjanya
sehingga rakyat tahu tujuannya. Rencana anggaran dibuat transparan.
Pada
dasarnya, rakyat akan mendukung program kerja untuk kesejahteraan
rakyat, bukan untuk kepentingan keluarga ataupun kerabat penguasa.
Apa
yang dilakukan oleh Jokowi dirasakan manfaatnya untuk rakyat. Seperti
penertiban Waduk Pluit, penertiban Pasar Tanah Abang, pembangunan
Kampung Deret, pembangunan rumah susun, dan beberapa program lainnya.
Hal
lainnya, masyarakat senang melihat dan menyaksikan pemimpin yang tidak
berambisi. Masyarakat suka kepada pemimpin yang loyal serta setia (bukan kutu loncar). Meski
berbagai survei politik menunjukkan Jokowi paling didukung rakyat
Indonesia menjadi presiden, toh Jokowi berbeda dengan yang lainnya.
Jokowi tidak menunjukkan ambisinya ingin menjadi presiden. Dia justru
mempersilakan masyarakat bertanya kepada ketua umum partai politiknya,
Ibu Megawati. Sikap Jokowi seperti ini semakin menambah rasa simpati.
Hal
lainnya yang disukai masyarakat, Jokowi pandai mengolah EQ (emotional
quotient). Jokowi pandai mengendalikan emosi dan memberikan jawaban
menyejukkan. Seorang pemimpin juga tidak baik terlalu memperlihatkan
sikap mellow. Berpura-pura menangis melihat penderitaan rakyat seperti yang diperlihatkan beberapa pimpinan di negeri ini (pencitraan semata).
Hal
yang tidak kalah pentingnya, sikap Jokowi menghormati profesi wartawan
menjadikan sepak terjang Jokowi terus diekspos wartawan. Apa yang
dilakukan Gubernur DKI Jakarta diketahui oleh hampir seluruh rakyat
Indonesia. Gaungnya bergema hingga ke mancanegara. Ini semua membuat
rakyat Indonesia menjadi semakin simpati kepada Jokowi.
Itulah sebagian alasan mengapa sekarang hampir sebagian besar rakyat Indonesia berharap Jokowi kelak bisa memimpin negeri ini.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar