"Melihat Obama yang tepat berpasangan dengan Joe Biden, saya melihat Jokowi akan pas jika bergandengan dengan tokoh senior Golkar, yakni Ginandjar Kartasasmita. Ginandjar adalah sosok Pengalaman profesionalnya tidak diragukan lagi," kata Endang Tirtana, Senin(1/7/2013).
Menurut Endang, saat Jokowi maju dalam pilpres 2014 yang akan datang, maka besar kemungkinan PDIP akan berkoalisi dengan Golkar. Akan tetapi, tentunya pilihan ini harus mempertimbangkan figur senior Golkar yang memiliki peluang mengambil alih Golkar secara demokratis pada munas Golkar 2015.
Sosok Ginandjar Kartasasmita dinilai senior dan memiliki faktor elektoral dan terbukti dari dua kali berturut-turut memenangkan pemilihan DPD RI dari Jawa Barat.
"Ginandjar Kartasasmita juga memiliki kemampuan diplomasi luar negeri yang handal. Selain kental dari sisi politik, dari sisi akademisi, sebagai Profesor, Ginandjar mampu menjaga kualitas profesionalisme nya di dalam birokrasi," kata Endang.
Meski begitu, kata Endang apakah Ginandjar Kartasasmita bersedia atau tidak dirinya tidak tahu.
"Silakan saja ditanyakan langsung. Ginandjar Kartasasmita tentu menjadi figur senior Golkar yang menarik untuk misi itu,"ujar Endang.
Wacana PDIP menggaet tokoh Golkar dipasangkan dengan Jokowi disampaikan Jeffrie Geovanie sebelumnya kalau PDIP memutuskan tidak berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra. Tujuannya, menurut Board of Advisor CSIS itu, agar memiliki dasar mengambil alih Golkar pada munas 2015 dan kemudian berkoalisi dengan PDIP di pemerintahan.
Sebagai capres dari generasi baru, Jokowi harus dipasangkan dengan figur yang lebih senior, seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan Joe Biden. Tokoh Golkar senior tersebut juga, sambung Jeffrie, sebaiknya mempunyai kemampuan diplomasi luar negeri yang baik, mengingat Jokowi akan fokus mengurus dalam negeri.
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar