Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak memperkenankan Gubernur DKI
Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengikuti bursa konvensi calon presiden (capres)
yang akan mereka selenggarakan. PPP mengimbau Jokowi meredam
keinginannya menjadi capres dan fokus menyelesaikan persoalan Jakarta.
"Jokowi
selesaikan dulu ibu kota, jangan nafsu amat jadi presiden," kata Wakil
Ketua Umum PPP, Hasrul Azwar kepada wartawan di kompleks parlemen
Senayan, Senin (1/7/2013).
Hasrul mengatakan PPP serius menggagas
konvensi sebagai mekanisme penjaringan capres. Menurutnya mekanisme
konvensi PPP tidak jauh berbeda dengan Amerika Serikat. Bedanya,
konvensi ala PPP berdasarkan syariah.
Sayang Hasrul tak merinci
apa yang dia maksud dengan konvensi syariah. "Konvensi ala Amerika ala
PPP. Mungkin konvensi syariah," ujarnya.
PPP menurut Hasrul
mengedepankan ketua umum mereka, Surya Darma Ali sebagai capres. Di
matanya, Surya Darma memenuhi berbagai kriteria untuk dijadikan
pemimpin. "Karena pernah jadi anggota DPR, ketua komisi. Mantan ketum
PMII, dan jadi menteri dua kali, jadi dia pantas," katanya.
Kendati
begitu PPP juga membuka ruang bagi siapa saja yang ingin maju sebagai
capres bergabung dalam konvensi. Dia mempersilakan siapa saja yang
berminat mengikuti konvensi capres PPP mendaftar. "Yang berminat capres
bilang saja. Cuma jangan lupa berkaca diri," katanya.
Sampai saat
ini Hasrul mengaku belum memiliki formulasi final penyelenggaraan
konvensi di partainya. Dia mengatakan PPP tengah fokus memenangkan
pemilu legislatif. Pasalnya hasil pemilu legislatif lah yang akan
menentukan bisa tidaknya partai politik mengusung capres-cawapres. "10
persen suara paling tidak bisa dong wapres, apalagi 20 persen (bisa
capres)," ujarnya.
Sumber :
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar