Sikap terbuka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang
menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program bantuan langsung
sementara masyarakat (BLSM) menuai perhatian Menteri Koordinator bidang
Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Menteri yang bertanggung jawab
langsung atas program BLSM itu pun mempertanyakan langsung kepada Jokowi
usai menghadiri acara di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Ketika
itu, Jokowi tengah diwawancarai wartawan sambil berjalan ke mobil.
Jokowi sempat menyalami Agung yang tengah berjalan bersama Menteri
Perumahan Rakyat Djan Faridz. Pada saat itulah Agung "menembak" Jokowi.
Pria asal Solo itu pun langsung menjawab bahwa dirinya bukan menolak
BLSM.
"Akan lebih baik digunakan untuk usaha produktif. Bukan menolak," kata Jokowi lalu berpisah dengan Agung dan Djan Faridz.
Sebelumnya,
Jokowi menyebut BLSM memberi pendidikan tidak baik bagi masyarakat.
Dari pada memberikan uang tunai, menurut politisi PDI Perjuangan itu,
pemerintah lebih baik memberikan bantuan kepada usaha kecil dan menengah
yang langsung bersentuhan dengan ekonomi rakyat.
Sikap penolakan
terhadap BLSM juga disampaikan oleh PDIP. Sejak awal wacana BLSM
muncul, para politisi PDIP mencurigai BLSM hanya untuk kepentingan
menarik dukungan publik di pemilu 2014 . Tuduhan itu berkali-kali
dibantah pemerintah.
Program BLSM akan diterima sekitar 15,5 juta
keluarga miskin sebagai kompensasi dari kenaikan harga premium menjadi
Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Masing-masing keluarga
akan mendapat total Rp 600.000 untuk empat bulan. Uang dapat
dicairkan di kantor pos dalam dua tahap di Agustus dan September.
Sumber :
kompas.com
Versi Detik.com : "Jokowi Dukung dan Siap Sosialisasikan Balsem"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar