Untuk kesekian kalinya, DPRD DKI berbeda pendapat dengan Gubernur Joko
Widodo (Jokowi) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kali ini soal pemindahan kegiatan Pekan
Raya Jakarta (PRJ) dari JIExpo Kemayoran ke kompleks Tugu Monumen
Nasional (Monas), di Jakarta Pusat.
Menurut Selamat Nurdin,
anggota Komisi B dari Fraksi PKS, kawasan Monas dan Ancol tak layak
digunakan untuk tempat penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Karena
kesiapan lahan parkir yang tak memadai dan bisa merusak taman yang ada
di sana.
"Pemindahan PRJ ke Monas itu tidak memadai. Mulai dari
permasalahan parkir dan parahnya akan merusak taman. Kalau mau dipindah
ya cari tempat yang memadai," tegas Selamat Nurdin di Gedung DPRD
Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Begitu juga dengan kawasan Ancol. Menurutnya, lapangan tidak cukup luas untuk menampung stand pameran.
Selain
itu, lanjut Selamat, untuk memindahkan lokasi seperti itu perlu
landasan hukum dan revisi Peraturan Daerah. Sebab, penentuan lokasi
JIExpo sebagai tempat dilaksanakannya PRJ sudah ditetapkan Perda Nomor
12 tahun 1991 tentang Pekan Raya Jakarta.
"Yah, memang di situ paling besar, tidak ada lawannya. Makanya mereka (PT JIExpo) bisa petantang petenteng," ucapnya.
Menurutnya,
kalau PRJ JIExpo dirasa kurang merakyat, Jokowi diminta membuat konsep
baru. Tapi tidak fokus di Monas, melainkan di lima wilayah Kota Jakarta
"Kalau
misalnya dirasa kurang merakyat, sudah saatnya DKI bikin icon baru,
jadi penyelenggaraan pesta rakyat di lima wilayah. PRJ itu sudah icon
nasional dan internasional. Jadi, sudah tidak bisa dianggap aset Jakarta
lagi, tapi sudah nasional," terangnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar