Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, proyek Jalan Layang Non Tol
(JLNT) dihentikan sementara. karena proyek tersebut tidak
dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI
Jakarta 2013 sehingga belum ada ketersediaan dana untuk menyokongnya. Jokowi menjelaskan, proyek yang dimulai sejak 2010 ini
seharusnya sudah selesai di akhir 2012. Namun, hingga saat ini proyek
belum selesai. Jokowi menilai sebagai wanprestasi (breach of contract).
"Harusnya
selesai akhir 2012, tapi ternyata belum selesai sampai sekarang, jelas
wanprestasi. Untuk sementara JLNT dihentikan dulu sampai dengan dianggarkan di APBD Perubahan
(2013)" kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (23/4/2013).
Proyek JLNT Kampung Melayu - Tanah Abang ini terdiri dari 3 paket
pengerjaan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas
Mansyur. Di antara ketiga paket itu, ada satu paket yang masih dalam
pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur.
Berdasarkan desain
awal, JLNT ini memiliki dua pilar di kanan dan kiri Jalan Prof Dr
Satrio. Namun, karena ada pipa air baku, desain berubah dari dua jalur
arah timur dan barat disatukan, di sisi kanan Jalan Satrio. Hal itulah
yang membuat pembangunan di daerah persimpangan Jalan Sudirman itu lebih
lambat dibandingkan area pekerjaan lainnya.
Sementara itu, di
Jalan Prof Dr Satrio, sudah tidak ada pekerjaan apapun. Anggaran proyek
JLNT ini menghabiskan sekitar Rp 840 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar