Kamis, 04 April 2013

Jokowi Ternyata Sudah Dikenal Hingga Myanmar

Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah dikenal hingga ke Myanmar. Seorang wanita berkewarganegaraan Myanmar Ei May Zin mengaku dirinya ternyata mengetahui dan mengenal sosok Jokowi. Menurutnya Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik.

"Dia orangnya baik dan ramah," tutur Zein kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2014).

Meskipun agak sulit mengeja nama Jokowi, ia pun bercerita asal mula dirinya mengenal sosok Jokowi. Wanita asal Burma berusia 27 tahun ini mengatakan, dirinya mengenal jokowi ketika belajar selama 1 tahun pada 2011 di Indonesia. Ia mengambil kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

"Dengan beberapa teman waktu di Solo, kita pernah ada jamuan makan dengan Pak Jokowi. Waktu itu dia masih jadi Walikota Solo," sebut Zein dengan Bahasa Indonesia yang cukup lancar namun masih kental aksen Myanmar.

Zein saat itu mengobrol santai bersama para rombongan delegasi Indonesia saat mengiringi kunjungan dan kerja sama bisnis yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa, terlihat sudah bisa bahasa Jawa, meskipun hanya sedikit-sedikit. Zein merupakan salah seorang guru di Indonesia International School Yangon (IISY).

Ia ke belajar ke Indonesia atas biaya Kedutaan Besar Republik Indonesai (KBRI) Yangon. Zein dan beberapa rekan guru di IISY dikirim ke Indonesia selama 1 tahun untuk mendukung pengembangan kurikulum dan pengetahuan tentang bahasa dan budaya Indonesia.

Kepala Sekola IISY Sirdjanul Ghufron menjelaskan, dengan menggunakan dua kurikulum yakni kurikulum Indonesia (KTS) dan kurikulum internasional yang bekerjasama dengan British Council di Yangon, pihaknya tidak sekedar hanya mengajar dalam bahasa Inggris saja.

Tetapi membangun dan memperkenalkan suasana dan budaya Indonesia. Salah satu caranya ialah mengirim para guru lokal di IISY ke Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya.

"Jumlah guru 43 orang, 9 orang dari Indonesia, 32 orang dari Myanmar, 1 orang dari Australia, 1 orang Amerika Serikat. Dengan jumlah siswa 480 orang, 47 orang dari Indonesia, 425 orang Myanmar, 3 orang Korea, 2 orang Singapura, 2 orang Vietnam, dan 1 orang Malaysia," tambahnya.


Sumber :
finance.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar