Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ternyata sudah dikenal
hingga ke Myanmar. Seorang wanita berkewarganegaraan Myanmar Ei May Zin
mengaku dirinya ternyata mengetahui dan mengenal sosok Jokowi.
Menurutnya Jokowi adalah sosok pemimpin yang baik.
"Dia orangnya baik dan ramah," tutur Zein kepada detikFinance di Yangon, Myanmar, Rabu (3/4/2014).
Meskipun
agak sulit mengeja nama Jokowi, ia pun bercerita asal mula dirinya
mengenal sosok Jokowi. Wanita asal Burma berusia 27 tahun ini
mengatakan, dirinya mengenal jokowi ketika belajar selama 1 tahun pada
2011 di Indonesia. Ia mengambil kuliah Bahasa Indonesia di Universitas
Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo dan musik di Institut Seni Indonesia
(ISI) Solo.
"Dengan beberapa teman waktu di Solo, kita pernah ada
jamuan makan dengan Pak Jokowi. Waktu itu dia masih jadi Walikota
Solo," sebut Zein dengan Bahasa Indonesia yang cukup lancar namun masih
kental aksen Myanmar.
Zein saat itu mengobrol santai bersama para
rombongan delegasi Indonesia saat mengiringi kunjungan dan kerja sama
bisnis yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa, terlihat sudah
bisa bahasa Jawa, meskipun hanya sedikit-sedikit. Zein merupakan salah
seorang guru di Indonesia International School Yangon (IISY).
Ia
ke belajar ke Indonesia atas biaya Kedutaan Besar Republik Indonesai
(KBRI) Yangon. Zein dan beberapa rekan guru di IISY dikirim ke Indonesia
selama 1 tahun untuk mendukung pengembangan kurikulum dan pengetahuan
tentang bahasa dan budaya Indonesia.
Kepala Sekola IISY Sirdjanul
Ghufron menjelaskan, dengan menggunakan dua kurikulum yakni kurikulum
Indonesia (KTS) dan kurikulum internasional yang bekerjasama dengan
British Council di Yangon, pihaknya tidak sekedar hanya mengajar dalam
bahasa Inggris saja.
Tetapi membangun dan memperkenalkan suasana
dan budaya Indonesia. Salah satu caranya ialah mengirim para guru lokal
di IISY ke Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya.
"Jumlah
guru 43 orang, 9 orang dari Indonesia, 32 orang dari Myanmar, 1 orang
dari Australia, 1 orang Amerika Serikat. Dengan jumlah siswa 480 orang,
47 orang dari Indonesia, 425 orang Myanmar, 3 orang Korea, 2 orang
Singapura, 2 orang Vietnam, dan 1 orang Malaysia," tambahnya.
Sumber :
finance.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar