Jokowi tak takut jika Lurah Warakas Mulyadi akan menyewa Yusril Ihza
Mahendra untuk menggugat lelang jabatan ke Mahkamah Agung. Gubernur DKI
Jakarta itu menilai Mulyadi memang tak siap bekerja.
"Ya, enggak
apa-apa, kalau (lelang jabatan) dibatalin ya batal, copot mencopot itu
wewenang saya. Tapi kalau siap bekerja, diadu dengan siapa pun berani,"
kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Menurut
Jokowi, Mulyadi tak siap berkompetisi dengan mangkir dari uji
kompetensi bidang dan berencana mengajukan uji materi ke MK terkait
keputusan Joko Widodo menggelar seleksi dan promosi terbuka, atau lelang
jabatan.
Sebagai pamong warga di baris terdepan, kata Jokowi,
seharusnya Mulyadi memberikan contoh yang baik. Bagi dia, sikap baik itu
bisa ditunjukkan dengan kerendahan hati mengikuti tahap demi tahap
proses lelang jabatan.
"Ini kan proses awal reformasi birokrasi.
Kalau Lurah Warakas, lurah seperti itu sudah takut bersaing, dia sudah
tidak siap berkompetisi, dan artinya sudah tidak siap kerja. Dipastikan
seperti itu," ucapnya.
Untuk diketahui, Lurah Warakas Mulyadi
menolak untuk mengikuti proses seleksi promosi terbuka jabatan lurah
atau yang biasa dikenal dengan lelang jabatan. Saat proses tes online
uji kompetensi bidang pun, dia tak mengikuti ujian tersebut.
Mulyadi
mengancam akan mengajukan uji materi ke MK karena menurut dia ada yang
tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan yang ada. Menurut
Mulyadi, terdapat 80 peserta uji kompetensi dari staf lurah sampai camat
yang tidak ikut ujian tersebut pada Sabtu dan Minggu kemarin. Dia pun
sudah berkoordinasi untuk menolak proses uji kompetensi tersebut.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar