Bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), penghentian contra flow Cawang-Rawamangun bukan masalah. Ia bertekad terus mencari solusi lain untuk mengurai kemacetan Ibu Kota.
"Semua
hal yang kasih solusi kemacetan itu harus dicoba. Tapi harus
dikalkulasi dan dihitung. Memang kalau dianggap gagal nggak apa-apa.
Nanti diganti dengan cara lain. Namanya juga upaya," kata Jokowi.
Hal ini disampaikan Jokowi di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2013).
Jokowi
sebenarnya ingin kemacetan di Jakarta berkurang. "Kita ingin memproses
semuanya dalam sebuah ritme yang cepat. Tapi memang MRT dan monorel
sampe detik ini juga kita belum rampung. Tapi insya Allah dalam bulan
ini sudah rampung," ujar Jokowi.
Setelah diuji coba 3 hari, PT
CMNP akhirnya menghentikan contra flow Cawang-Rawamangun. Ada sejumlah
kendala yang menghambat contra flow tersebut.
"Tidak ada jalur
darurat atau bahu jalan tol dan volume lalu lintas melebihi kapasitas
jalan," kata Manager Pemeliharaan dan Pelayanan PT CMNP Bagus Medy
Suarso di kantornya, Jalan Yos Sudarso Kav 28, Sunter, Jakarta Utara,
pada Senin 8 April kemarin.
Bagus memberikan data lebar jalur
ruas tol contra flow hanya 3,25 meter, lebar jalur outer 1,25 meter,
lebar jalur inner 0,5 meter, dan jumlah jalur 2 x 3 lajur. Volume
kendaraan yang melintasi ruas tol milik PT CMNP mencapai kira-kira
250.000 kendaraan per hari.
Sumber :
news.detik.com
Berita Serupa :
- merdeka.com : "Jokowi: Kalau contra flow dianggap gagal nggak apa-apa"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar