Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa prihatin dengan maraknya
peristiwa kebakaran di wilayah Ibu Kota. Sebagai solusi awalnya, dia
meminta warga yang menjadi korban diberi bantuan sebagai upaya pertama
mengurangi bebannya.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu menyampaikan, selama ini bantuan
untuk korban kebakaran sering kali terganjal prosedur yang rumit. Untuk
itu, dia meminta semua pihak terkait agar menghapus kerumitan proses
penyaluran bantuan mengingat situasi yang mendesak.
Menurut
Jokowi, kerumitan penyampaian bantuan terjadi karena peristiwa seperti
kebakaran tak dapat diantisipasi. Di luar itu, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta juga tidak memiliki anggaran khusus untuk korban kebakaran
mendapatkan solusi yang permanen.
"Prosesnya repot, padahal ini
peristiwa mendadak. Anggaran enggak ada, jadi kami enggak bisa berikan
bantuan yang permanen," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa
(9/4/2013).
Selama ini, warga DKI yang menjadi korban kebakaran
selalu diberi bantuan yang sifatnya untuk sesaat, yakni pemberian bahan
kebutuhan pokok, perlengkapan tidur, pakaian, perlengkapan sekolah, dan
penyediaan air bersih.
Ke depan, mantan Wali Kota Surakarta ini
berniat merancang solusi permanen untuk korban kebakaran. Solusi itu
bisa disiapkan melalui penyiapan anggaran di APBD Perubahan. "Mungkin
nanti di (APBD) Perubahan kami cari solusinya, entah langsung dibangun
rusunnya atau kampung deret atau apapun harus dilakukan," ujarnya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar