Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beranggapan bahwa Ibu Kota Jakarta
pantas menjadi ikon kota layak anak. Ia berharap hal itu dapat terwujud
dalam jangka panjang.
"Saya ngerti, kita memang kota layak anak, jangka panjangnya seperti itu," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (28/3/2013).
Jokowi
menyampaikan, dirinya sempat menjadi pencetus gerakan kota yang ramah
untuk anak-anak. Hal itu ia lakukan di Surakarta, semasa ia masih
menjabat sebagai Wali Kota di sana. Di kota tersebut, kata Jokowi,
dibuat ruang untuk bermain anak-anak, perpustakaan, fasilitas teknologi
informasi, dan forum diskusi yang tersebar di banyak perkampungan.
Jokowi berencana melakukan hal serupa di Jakarta karena semua fasilitas
itu merupakan standar yang berlaku di seluruh dunia yang membuat
pergerakan anak-anak menjadi luwes, positif, dan aman.
"Kota Solo memang dipandang punya dan ini baru saya suruh mulai dari dinas," ujarnya.
Rencana
Jokowi membuat Jakarta menjadi lebih ramah untuk anak-anak merupakan
jawaban setelah dirinya didaulat menjadi ikon gerakan stop kekerasan
seksual terhadap anak. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama seusai pertemuannya bersama Ketua Komisi Nasional
Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.
"Kita mau meminta Pak Gubernur untuk menjadi icon untuk gerakan menyetop kekerasan seksual terhadap anak," kata Basuki.
Basuki
mengatakan, Jakarta menjadi kota dengan nomor urut teratas terkait
kekerasan terhadap anak, terutama kekerasan seksual. Basuki
mengharapkan, pada Hari Kartini 21 April mendatang, gerakan stop
kekerasan seksual terhadap anak dapat dicanangkan di Monumen Nasional,
Jakarta Pusat.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar