Dentuman musik tanjidor sudah mulai dimainkan di antara ribuan masyarakat Kabupaten Sambas yang sudah berkumpul memadati lokasi yang direncanakan menjadi lokasi kunjungan kerja dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Tebas Kuala, Rabu (21/1/2015).
Begitu pula para tamu undangan sudah memenuhi tenda-tenda yang di siapkan panitia di sekitar dermaga penyeberangan Tebas Kuala.
Disamping sejumlah aparat yang mulai berjaga-jaga, sejumlah siswa SD hingga SMA yang berseragam pramuka juga sudah berjejer memadati jalan dengan genggaman bendera merah putih di tangan siap menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.
Rika satu di antara siswa SDS St Yoseph Tebas mengaku bersama rekan-rekannya siswa lainnya bahkan sudah berkumpul sejak pukul 07.00 WIB di tepi jalan Tebas Kuala menanti Jokowi.
"Tidak sabar menunggu kedatangannya," ungkapnya kepada Tribun, Rabu (21/1/2015).
Meskipun warga Sambas sangat antusias, tetapi kenyataanya rencana kedatangan Presiden Jokowi akhirnya dibatalkan. Informasi
itu disampaikan langsung oleh tim Advance Kepresidan RI dihadapan
ribuan masyarakat Kabupaten Sambas yang sudah menanti sejak pagi di lokasi dermaga Tebas Kuala, Rabu (21/1/2015).
Protokoler Kepresidenan RI, Fatturachman meminta maaf dihadapan masyarakat Kabupaten Sambas lantaran tertundanya kedatangan orang nomor satu ini di bumi terigas.
"Apresiasi dari kami untuk presiden hadir disini, tugas kami hadir
disini adalah kaitan kunjungan presiden yang direncanakan hadir di siang
ini,"ujarnya didampingi sekretaris kepresidenan, Letkol Iwan Setiawan,
Komandan Paspampres Mayor Erlangga bersama Pemda Sambas.
Namun dikatakannya kendati manusia boleh merencanakan, sebesar apapun
keinginan manusia tidak dilarang oleh Allah SWT, tapi semuanya
dikatakannya kembali lagi ke Allah SWT.
Ia menjelaskan bahwa kehadiran presiden Jokowi adalah dambaan masyarakat Kabupaten Sambas , dan presiden juga sangat hadir ke Sambas. Bahkan dikatakannya rencana awal kedatangan Jokowi direncanakan ke wilayah perbatasan Tj Dato.
"Namun setelah disurvey, kami melihat akses. Sebanyak dua kali
menyeberang kapal fery dan satu sungai mesinnya mati. Makanya kami tidak
meneruskan perjalanan namun tinggal di Sambas,"jelasnya.
Hal ini pula turut dilaporkan ke presiden bahwa tim tidak bisa
kunjungan ke Tj Dato. makanya ditunda dengan alasan geografis, cuaca. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar