Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memastikan Presiden Joko Widodo tidak akan membubarkan Petral. Mengingat, keberadaan anak usaha Pertamina itu sangat penting untuk menopang kemandirian energi.
Menurut Sudirman, Petral saat ini menjadi salah satu ujung tombak pemerintah untuk masuk dalam pasar perdagangan minyak dunia.
Petral hanya membutuhkan penyegaran dengan menunjuk pemimpin yang pantas dan bertanggung jawab.
"Petral jadi alat pemerintah monitor minyak dunia, jadi input pemerintah. Petral itu tidak harus dibubarkan, tapi kontrolnya harus dapat yang berpihak ke nasional," ucap Sudirman dalam diskusi "Mimpikah Kedaulatan Energi?" di Jakarta, Sabtu (1/11).
Dia menambahkan, perbaikan manajemen Pertamina bisa menjadi pintu masuk untuk merevitalisasi peran Petral. Mengingat, seluruh saham Petral masih dimiliki Pertamina.
"Petral itu 100 persen sahamnya dimiliki pertamina, jadi kalau manajemen Pertamina baik, komisaris Pertamina baik, Petral ini suatu industri strategis bagi Indonesia," katanya.
Sudirman mengaku tak masalah jika Petral tetap berkantor di Singapura.
"Ini persoalan pemimpin, instrumen (Petral) diluar sana mempunyai market internasional. Ketika instrumen dimanfaatkan akan membawa kebaikan." [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar