Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama di Markas Besar PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2014).
Dia meminta maaf kepada seluruh ulama NU bahwa Presiden Joko Widodo tidak dapat hadir.
"Saya mohon maaf Pak Jokowi tidak hadir karena sedang ke luar kota," ucap pria yang akrab disapa JK tersebut.
"Dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada keluarga NU
yang telah bersama-sama mensukseskan pileg dan pilpres pada tahun ini.
Demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik," ujar JK dalam pidatonya di
acara Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar
Nahdlatul Ulama, di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu
(1/11/2014).
Menurut JK, dibandingkan dengan negara Muslim di
Asia, demokrasi di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik. Berbeda
dengan pemilu di Filipina, Thailand, Hong Kong dan India.
"Alhamdulillah pada pemilu-pemilu terakhir, korban tewas satu pun tidak terjadi," kata pria 72 tahun ini.
Mantan
Ketua Umum Partai Golkar itu mengklaim, Indonesia merupakan negara
paling aman di seluruh negara Muslim seperti Pakistan, Iran dan Irak.
Ketiga negara itu mengalami konflik dan mengakibatkan korban jiwa.
Indonesia,
lanjut JK walaupun banyak penduduk, mempunyai perbedaan suku dan bahasa
begitu banyak, tidak terjadi konflik seperti negara lain.
"Tentu
ini sangat penting bahwa Islam Indonesia selalu moderat dapat
menjadikan kesatuan bangsa ini. Serta dalam kesuksesan ini tidak pernah
lepas kepada alim ulama dan pemimpin lainnya, dan tentu petugas negara
dan sebagainya menjaga keamanan dan harmoni," kata pria kelahiran
Watampone, Sulawesi Selatan ini.
Sekadar diketahui, pada Pilpres
2014, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj secara personal mendukung
Prabowo-Hatta bukan Jokowi-JK!. Namun dia mempersilakan warga NU punya pilihan berbeda
yang sesuai dengan hati nuraninya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar