Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Republik Indonesia (AMRI) mendukung pengalihan kebijakan pemerintah Jokowi-JK untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pembangunan infrastruktur. Menurut AMRI apa yang dilakukan pemerintahan Jokowi-JK adalah pilihan tepat.
"Sebab nyata dan niscaya, anggaran subsidi sebesar Rp 200 triliun lebih untuk BBM terlalu banyak dinikmati orang-orang kaya.
Padahal dari Rp 200 triliun lebih anggaran subsidi BBM tersebut kita mampu membangun jalan untuk transportasi perdagangan, membuat irigasi untuk para petani, dan mengembangkan potensi kemaritiman kita untuk para nelayan agar lebih sejahtera," kata Sofyan Hadi, Ketua AMRI dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/11/2014).
Sofyan menuturkan, pilihan pengalihan subsidi BBM kepada pembangunan infrastruktur adalah pilihan masa depan. Menurutnya, langkah pengalihan BBM itu sebuah lompatan besar menuju Indonesia Hebat sebagai bangsa dan negara yang maju.
"Kita percaya sejak dari kampanye dan rekam jejaknya, Jokowi adalah orang jujur yang bisa kita percayai. Maka dalam pilihan ini pun, pemerintah Jokowi tetap memperhartikan nasib rakyat kecil melalui Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai konpensasi rakyat di masa-masa sulit," tuturnya.
Oleh karena itu, AMRI kata Sofyan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah Jokowi-JK mengalihkan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur. Karena subsidi BBM tidak tepat sasaran dan hanya dikuasai orang-orang mampu dan kaya.
Mengawal pemerintahan Jokowi-JK agar segera merealisasikan pembangunan infrastruktur dan pemerataan keadilan di seluruh daerah di Indonesia agar negara kita segera keluar dari permasalahan energi atau BBM yang selama ini tidak terselesaikan pemerintahan sebelumnya.
"Kami mengawasi segala bentuk kebijakan kompensasi rakyat kecil di masa sulit baik Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera supaya terdistribusi secara baik dan adil," tuturnya.
AMRI juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi berbagai statement dari pengamat, politisi atau pun tukang adu domba yang memperkeruh stabilitas dan keamanan.
"Kita harus ingat dan yakin, dari sosok dan rekam jejaknya, Presiden Jokowi adalah orang jujur dan tidak ada pemerintah manapun yang ingin bangsanya susah. Maka inilah peran kita semua untuk bersama-sama mewujudkan Negara Republik Indonesia yang lebih sejahtera. We believe In Jokowi," ujarnya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar