Senin, 24 November 2014

Jokowi Dorong Gubernur 'Blusukan' Pantau Stok Sembako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para gubernur dan kepala daerah 'blusukan' memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok aman di daerah masing-masing. Blusukan ini juga ditujukan agar dampak inflasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tetap terjaga hingga akhir tahun.
"Kita sampaikan agar stok, distribusi barang dan kelancaran distribusi itu selalu dipantau di lapangan,"  ujar Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di sela pertemuan dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Se-Indonesia (APPSI) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2014).
Jokowi menambahkan, dengan 'blusukan', kepala daerah dapat mengetahui stok barang di grosir dan pasar dengan tepat dan terjaga ketersediannya untuk masyarakat. Sehingga mereka mendapat kepastian untuk memenuhi kebutuhannya. Inflasi sampai akhir tahun pun terjaga.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan inflasi 2014 diperkirakan bertambah dua persen karena kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Namun, kenaikan inflasi tersebut masih dalam taraf normal dan bisa teratasi.
Menurutnya, inflasi akan tinggi dalam dua bulan pertama pascakenaikan harga BBM bersubsidi, yaitu pada November dan Desember 2014. Dampak inflasi masih akan terasa besar pada dua bulan pertama 2015, tapi tak sebesar bulan sebelumnya.
Di balik kenaikan inflasi, ada efek positif yakni penambahan ruang fiskal dalam A{BN 2015. Bambang memperkirakan dengan penambahan fiskal lebih dari Rp 100 triliun, defisit anggaran tahun depan hanya sekitar 2,2 persen.
Bambang mengatakan harga BBM bersubsidi dinaikkan Rp 2.000 per liter. Sebab, subsidi akan sangat mepet jika kenaikan harga dipatok Rp 3.000 per liter. Jika berkaca pada rata-rata subsidi per tahun, yaitu Rp 3.500 per liter, penurunan hingga Rp 3.000 tak bisa dilakukan.

Foto Bersama
Pada rapat pertama yang dipimpinnya di Istana Bogor, Presiden Jokowi menyempatkan diri berfoto bersama Wakil Presiden JK, serta Gubernur dari seluruh Indonesia, di tangga gedung utama Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11/2014).
Kejadian tersebut berawal saat Jokowi memberikan keterangan pers nya di halaman Istana Bogor, yang terletak berseberangan dengan gedung utama. Saat memberikan keterangannya, Jokowi didampingi JK dan Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Di saat bersamaan sejumlah Gubernur termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang baru saja menyelesaikan makan siangnya dengan Jokowi. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu lalu mengumpulkan para Gubernur, untuk berfoto bersama sembari duduk di tangga.
Sebagian fotografer serta kameramen yang menyaksikan hal itu langsung mengabadikan momen tersebut, dan aksi itu kemudian menjadi pusat perhatian. Gubernur-gubernur lain pun segera mendekati mereka dan ikut berfoto bersama. Menteri Dalam Negri, Tjahjo Kumolo juga tak mau ketinggalan "nimbrung"
Jokowi saat beranjak kembali ke gedung utama usai memberikan keterangan pers nya langsung ikut berfoto bersama dan mengambil tempat di barisan paling depan. JK yang mendampingi Jokowi pun ikut bersama dengan duduk tepat di sebelah Jokowi.
Saat hal itu terjadi, Syahrul masih meladeni pertanyaan sejumlah wartawan. Salah seorang Gubernur kemudian berteriak "Syahrul gabung Syahrul." Setelah nya Syahrul buru-buru menyudahi sesi wawancara dengan wartawan, ia segera mengambil langkah cepat, masuk ke dalam barisan Gubernur-gubernur tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar