Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah
menetapkan alokasi anggaran yang bisa digunakan dari hasil penghematan
dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada 2014 dan 2015. Salah satunya
adalah untuk membangun dan merehabilitasi irigasi pertanian yang menjadi
salah satu program infrastruktur prioritas pemerintah.
Sofyan
Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan setidaknya
dana sebesar Rp 50 triliun sudah disiapkan pemerintah untuk membangun
irigasi demi meningkatkan produksi pertanian nasional.
"Lima tahun
terakhir subsidi BBM mencapai Rp 800 triliun. Kita mau hemat dan gunakan
Rp 50 triliun sebagian dana subsidi BBM untuk memperbaiki jaringan
irigasi yang rusak tahun depan," ujar Sofyan, ketika membuka Rapat Kerja
Nasional Pembangunan Pertanian 2015 di Kementerian Pertanian, Senin
(17/11/2014).
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut
memperkirakan dana sebesar Rp 50 triliun cukup untuk merehabilitasi 52
persen jaringan irigasi yang mengairi 7 juta hektare lahan pertanian
yang rusak. Pemerintah juga mengalokasikan dana penghematan subsidi BBM
untuk mencetak 1 juta hektare lahan pertanian baru guna meningkatkan
produksi pertanian nasional.
"Untuk mencetak 1 juta hektare lahan pertanian kami anggarkan Rp 15 triliun," kata Sofyan.
Kementerian
Keuangan pernah menghitung jika pemerintah jadi menaikkan harga BBM
subsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November ini, maka anggaran
subsidi BBM yang bisa dihemat mencapai Rp 159 triliun. Terdiri dari Rp
24 triliun penghematan sampai akhir 2014, dan sebesar Rp 135 triliun
sepanjang 2015. [cnnindonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar