Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, ditunjuk Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai Ketua Tim Reformasi Tata
Kelola Minyak dan Gas Bumi.
Faisal akan memimpin lembaga ad hoc yang bertugas memberikan rekomendasi pada Menteri Energi soal
pembenahan tata kelola lembaga dan perusahaan migas, termasuk
memberantas mafia migas.
Di
akun Twitter-nya @faisalbasri, Faisal mencuit soal penunjukannya itu.
"Terima kasih doa & dukungan Sahabats. Dalam sekejap, masukan
tertulis mengalir deras. Kita jadikan momentum pembenahan total sektor
migas."
Uniknya, Faisal dulu pernah bersaing dengan Joko Widodo
dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta pada 2012. Jokowi yang didampingi
Basuki Tjahaja Purnama maju sebagai calon yang diusung koalisi PDI
Perjuangan dan Partai Gerindra. Sementara itu, Faisal bersama Biem
Benyamin merupakan calon independen alias tidak berasal dari partai.
Pada
putaran pertama, Faisal-Biem mendapat 4,8 persen suara. Mereka duduk di
posisi empat, mengalahkan pasangan yang diusung Partai Golkar, Alex
Noerdin-Nono Sampono. Mereka hanya mengantongi suara 4,37 persen.
Sedangkan, Pasangan Jokowi-Ahok unggul dengan meraup 43 persen suara.
Setelah
kalah melawan Jokowi, Faisal mendeklarasikan dukungannya pada Mantan
Wali Kota Solo itu ketika menjadi calon presiden. "Pada pilpres ini,
saya dukung Jokowi juga karena dia adalah sosok pemimpin lahir dari
bawah dan mengerti persoalan rakyat," kata Faisal dalam acara deklarasi
dukungan "Manifesto Rakyat Tak Berpartai kepada Jokowi" di kawasan Taman
Ismail Marzuki, Jakarta, Mei lalu. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar