Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menandatangani
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) "Pencitraan" Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) secara langsung. Presiden terpilih periode 2014-2019
Joko Widodo (Jokowi) menilai langkah tersebut sudah benar.
Dia menambahkan, seorang pemimpin harus mendengarkan keinginan
rakyat. Atas disahkannya Rancangan Undang-Undang Pilkada melalui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jokowi menilai telah merenggut hak
demokrasi rakyat.
"Memang kita harus mendengar rakyat keinginan
rakyat apa itu yang harus diberikan. Gini, jangan sampe pas rakyat lagi
seneng-senengnya berdemokrasi, lagi bergembira-gembiranya berdemokrasi
tahu-tahu enggak ada hujan enggak ada angin langsung hilang. Bagaimana
enggak ngamuk," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Mantan
Walikota Solo ini mengharapkan, DPR dapat menerima apa yang telah
menjadi keputusan dari SBY. Sebab akan percuma adanya Perppu jika sampai
akhirnya akan ditolak atau digugat di Mahkamah Konstitusi (MK) seperti
yang terjadi pada Undang-Undang MPR, DPR, DPD, DPRD (UU MD3).
"Kita
harapkan dengan Perppu ini adalah sebuah usaha yang ingin mengembalikan
lagi ke Pilkada langsung. Tapi jangan sampai Perppu ya sudah
ditandatangan masuk ke dewan entar ada masalah lagi. Dari sana keluar
nanti ke MK lagi. Enggak rampung-rampung," jelas Jokowi.
Namun,
Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, sebenarnya Perppu Pilkada
langsung dan Perppu Pemerintah Daerah (Pemda) langsung tidak perlu ada.
"Ya ini memang problemnya waktu itu (di dewan), kalau enggak kan akan
begitu," tutup Jokowi. [merdeka]
krepeng SDH t'BANTUT ide2!!!!!!!!! ....
BalasHapuskmu p'Juang , Gen. b'tempoh-lah d'medan itu sendiri klu anakBuah semua sdh GUGUR atau angkat bendera Putih aja , msh ada isteri&anak d'rmh loh .......
mk bt krj itu dgn b'Baik2X .....
ini kawan , itu kawan (akan b'Gabung) .... sdh-lah "b'Kabung namaX mk JGN senang percaya-Kan org ... kan sendiri blusukan spy Bisa m'tahu , bg'mn skrng?!!!?"
kmu sdh b'Kuasa , KPK hny beberapa langkah aja lg , pst Jerat keTum2 ... jd parpol itu hrs cr Jln2 spy KPK TDK Gampang Jerat mereka .... itu aja t'msk bos Golkar & ahli2 bisnisX , bos PD & anak + ahli2 bisnisX , PAN mngkn Kurang , lingkungan Gerindra t'utama Famili bosX(abg/adik) ......... (yg sy tahu) t'msk dr M'sia , pst akan m'Dekati utk HisapDarah bumi-Mu!!! apa lg klu s'pore sdh lama bg'itu (sdh lupa kes Ky Ramin!!!)