Kamis, 17 Juli 2014

Jokowi: Black Campaign di DKI Enggak Ngefek

Capres Joko Widodo menegaskan jika kemenangan dirinya di Jakarta bukan hasil kecurangan. Sebab sebelumnya, dia pernah memberikan semangat kepada para relawan dan kader partai koalisi dengan mengatakan akan kalah di Jakarta. Cara itu digunakan agar relawan mau bekerja keras memenangkan dirinya.
"Apanya? Apanya? Namanya ngomong pasti punya maksud. Supaya tambah semangat, ya harus ngomong gitu (kalah). Kalau enggak gitu nanti merasa menang," jelasnya di rumahnya di Jalan Subang nomor 23, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).
Jokowi menambahkan, kemenangan di Jakarta menunjukkan bahwa warga DKI sudah memiliki pemahaman baik mengenai politik. Sebab sebelumnya dia pernah diserang dengan kampanye hitam yang bertuliskan 'Prabowo Presiden Jokowi Gubernur'.
"Salah satu bukti black campaign enggak ngefek. Masyarakat Jakarta rasional. Punya hitung-hitungan?" tutupnya.
Sebelumnya Tim Pembela Merah Putih (TPMP) melalui salah satu anggotanya Didik Supriyanto mengatakan tuntutan Pemilu ulang di Jakarta disebabkan karena banyaknya dugaan pelanggaran massif, seperti pemilih siluman.
"Telah terjadi kejahatan demokrasi di Jakarta. Tersebar di berbagai kelurahan di Jakarta dilakukan secara struktur, sistematis, dan massif. Minimal saja di 1 TPS ada 50 pemilih ilegal," kata Didik beberapa waktu lalu.
Mantan caleg asal PAN itu menilai, karena ada pelanggaran massif maka perlu dilakukan pencoblosan ulang di hampir 5,8 ribu TPS. Informasi kecurangan tersebut didapat dari para saksi-saksi.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar