Kamis, 17 Juli 2014

Jokowi Harap Buruh Tak Kepung KPU pada 22 Juli 2014

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal berencana mengerahkan 10 ribu buruh untuk mengawal hasil perhitungan resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang. Dia berjanji, buruh tidak akan membuat rusuh di KPU.
Menanggapi pengerahan massa dari buruh, calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengerahan massa ini tidak perlu dilakukan.
Dia berharap, suasana di Jakarta pada saat pengumuman hasil rekapitulasi suara dapat berjalan dengan tenang.
"Enggak (bagus). Kita semua ingin dingin. Jakarta dingin. Indonesia sejuk," jelasnya di Jalan Subang nomor 23, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2014).
Jokowi menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan hal serupa. Dia khawatir, dengan pengerahan massa malah membuat suasana tidak kondusif.
"Kalau kita tidak usah pengerahan-pengerahan massa. Biar semuanya dingin," ujarnya.
Sebelumnya, Said mengungkapkan, berkumpulnya buruh di KPU bukan untuk menekan lembaga tersebut, namun sebagai bentuk pengawalan terhadap intimidasi lawan kepada KPU serta sebagai bentuk dukungan kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Kami punya kepentingan di sana, Pak Prabowo menandatangani Spultura, 10 tuntutan rakyat, salah satunya upah yang layak bagi buruh, makanya kami akan mengawal kemenangan Prabowo di KPU," jelasnya.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar