Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sama sekali tidak mentolerir tindakan para calon legislatif (caleg) yang melakukan politik uang dalam penggalangan suara di masyarakat.
Sekjen DPP PDIP, Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa partainya sudah mengingatkan kepada para caleg untuk menghindari politik uang. Caleg PDIP disarankan melakukan pendekatan yang baik kepada rakyat.
"Salah satunya dengan menggerakkan masyarakat yang mempunyai hak pilih dalam pemilu legislatif," kata Tjahjo, Sabtu (25/1/2014).
Pernyataan Tjahjo ini menanggapi kabar beredarnya voucher (pulsa) isi ulang bergambar caleg PDIP dan Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) yang ditemukan di Desa Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Kamis (23/1/2014).
"Politik uang apapun bentuknya sangat bertentangan dengan idealisme partai PDI Perjuangan. Idealisme harga diri kehormatan sebagai caleg petugas partai harus dijaga," tegasnya sembari menambahkan saat ini pihaknya sedang mengecek kebenaran mengenai kasus voucher tersebut.
Sementara itu, Ketua Panwaslu Kabupaten Bogor Yana Nurheriyana menyatakan saat ini Panwas tengah melakukan pencarian bukti dan memeriksa kebenaran informasi tersebut. Selain itu, pihaknya juga tengah menunggu adanya laporan resmi dari masyarakat.
"Tentunya setelah jelas dan pasti, baru bisa diketahui apakah memenuhi unsur pelanggaran. Kami benar-benar sangat berharap informasi lengkapnya. Sangat mudah mengetahui suatu perkara yang semisal tempatnya diketahui," tegasnya.
Sejumlah voucher isi ulang bergambar Jokowi dan Indra Simatupang, caleg DPR RI dari Partai PDI Perjuangan Dapil V Jawa Barat ditemukan di Desa Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Kamis (23/1/2014).
Dedi, warga yang menemukan, mengatakan bahwa voucher tersebut dibagikan oleh orang yang mengaku tim sukses dari calon legislatif yang disebutkan dalam voucher. Nominalnya macam-macam. Mulai dari Rp25 ribu sampai Rp100 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar