Erizal Efendi, calon legislatif untuk DPR-RI dari Partai Nasdem dari
daerah pemilihan Sumatera Barat, memasang foto Jokowi di Balihonya.
Dalam dua baliho berukuran besar yang dipasang di Jalan Raya
Padang-Bukittinggi (tepatnya di daerah Duku dan Lubuk Alung) itu
terpampang foto Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh
di sudut kanan dan foto Erizal Efendi di sudut kiri.
Dalam baliho
dengan latar biru itu ada lambang partai Nasdem dengan tulisan Gerakan
perubahan untuk Indonesia baru.
Selain calon anggota legislatif dari
Partai Nasdem, calon anggota legislatif dari Partai PDI Perjuangan juga
sudah banyak yang memasang foto Jokowi bersama foto mereka di
spanduk-spanduk kampanye di pinggir jalan.
Salah satu calon
pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda dan James
Heliward juga memasang foto Jokowi pada spanduk mereka yang dipasang di
posko pemenangan Desri-James di Jalan Sudirman, Padang.
Ketua DPD
PDI Perjuangan Sumatera Barat, Alek Indra Luman, mengatakan wajar jika
caleg dari PDI Perjuangan memasang foto Jokowi pada spanduk kampanye
mereka karena Jokowi populer dan juga kader PDI Perjuangan.
Alek
mengatakan, calon memasang foto Jokowi di spanduknya tak masalah selama
mereka didukung PDI Perjuangan. Tetapi untuk calon legislatif partai
lain yang ukut memasang foto Jokowi di spanduknya menurut Alek Indra
Lukman sangat tidak etis.
"Dimana letak etika kita berpolitik, secara
lisan kami sudah sampaikan kebneratan dan meminta baliho itu segera
diturunkan, secara tertulis juga kami akan menyurati DPD Partai Nasdem, "
kata Alek.
Selain itu dalam aturan KPU juga sudah melarang
pemasangan baliho kamapanye bagi calon anggota legislatif, KPU hanya
membolehkan spanduk dan gambar.
"Sesama partai peserta Pemilu 2014,
ada norma-norma dalam kampanye yang harus diikuti, seperti pelarangan
pemasangan baliho, KPU harus menindak, jangan sampai saya yang tidak
pasang baliho nanti kalah dengan caleg yang melanggar peraturan KPU, "
kata Alek.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar