Minggu, 12 Januari 2014

Banjir di DKI, Jokowi Belum Minta Modifikasi Cuaca

Hujan deras yang melanda Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sejak Minggu (12/1/2014),  membuat Ibu Kota terancam banjir. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pada Minggu malam, kondisi Sungai Ciliwung di wilayah Depok, Pintu Air Manggarai, dan Kali Karet sudah berstatus siaga 1. Status bendung Katulampa di Bogor siaga 3.
"Kalau Kali Pesanggrahan, Angke Hulu, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, Pulogadung, dan Krukut Hulu semuanya Siaga 3," kata Kepala Bidang Meteorologi Publik BMKG, Mulyono Prabowo, Minggu (12/1/2014).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho siap melakukan modifikasi cuaca di wilayah Jakarta untuk mengurangi intensitas hujan. "Tapi untuk melakukan modifikasi cuaca, harus ada surat pernyataan siaga darurat bencana dari Gubernur DKI Jakarta," katanya kepada Tempo, Minggu (12/1/2014).
Modifikasi cuaca dilakukan dengan menghalau awan hujan dari atas wilayah DKI Jakarta. Langkah serupa pernah dilakukan pada awal 2013 silam. Saat itu ibu kota dikepung banjir besar dan membuat Jakarta lumpuh selama lebih hampir sebulan. Pada 26 Januari hingga 25 Maret 2013, pemerintah DKI Jakarta meminta BNPB untuk memodifikasi cuaca dengan biaya Rp 13 miliar.
Sebetulnya, kata Sutopo, saat ini BNPB sudah siap dengan alat-alat untuk modifikasi cuaca. Namun Jokowi belum mengeluarkan surat itu. Padahal daerah lain seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur telah mengeluarkan surat tersebut kepada BNPB sejak Desember 2013 silam.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar