Minggu, 19 Mei 2013

Kereta Uap Wisata DKI, Jokowi Segera Cek Rel di Kawasan Kota Tua

Kota Solo, Jawa Tengah, memiliki satu keunikan, yaitu sebuah kereta uap yang masih beroperasi. Dikenal dengan nama Kereta Uap Sepur Kluthuk Jaladara. Penghidupan kembali kereta yang digunakan untuk kunjungan wisata itu dilaksanakan pada September 2009 lalu, saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Walikota Solo.
Namun untuk menempatkan kereta uap di DKI Jakarta, masih diragukan oleh Jokowi. Salah satu alasannya yaitu tidak ada jalur rel kereta di tengah kota Jakarta. "Arahnya darimana? Relnya dari mana? Kan harus dipasang dulu. Ya tidak ada rel. Gimana?" ujar Jokowi di Solo, Minggu (19/5/2013).
Tetapi Jokowi mendapat kabar masih terdapat rel kereta di kawasan Kota Tua. Rencananya, Jokowi akan memeriksa kebenaran informasi keberadaan rel kereta di Kota Tua. "Itu mau saya lihat. Sesuai kondisi Kota Jakarta apa tidak? Karena (jalan Jakarta) padat, susah kereta wisata begitu," lanjur Jokowi lagi.
Kereta uap wisata di Solo, jelasnya, hanya beroperasi 4 kali dalam seminggu. Untuk setiap perjalanan, harga sewa kereta sebesar Rp 3,5 juta per kelompok. Bagi warga yang ingin naik dikenakan Rp 50 ribu per penumpang.
"Ini memang mahal. Sekali gerak Rp 7 juta. Kalau kita, Rp 3,5 juta, diskon hehehe. Tapi yang paling penting itu jadi icon kota," ujar Jokowi.
Ia juga bercerita, Pemkot Solo dulu mengambil lokomotif kereta dari Ambarawa, sedangkan gerbongnya dari Magelang dan Jakarta. Jokowi menambahkan biaya revitalisasi kereta uap yang berangkat dari Stasiun Purwasari mencapai sekitar Rp 1,2 juta. Kereta itu memiliki 2 gerbong dan dapat menampung 72 orang.
"Memang dulu di Solo, 300 tahun lalu ada kereta api, hilang lama, terus kita hidupkan lagi karena relnya masih ada. Kereta uapnya rusak, lalu diperbaiki oleh PT KAI. Waktu itu kita kerjasama. Itu sejak 5 tahun lalu. Memperbaiki lokomotif dan gerbong. Di solo sini gabung modern dan kuno," kata Jokowi.

Sumber :
liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar