Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) makin tak
terbendung. Hampir seluruh hasil survei menempatkan Jokowi sebagai
jawara bila ikut dalam pertarungan Pilpres 2014.
Partai Keadilan Sejahtera tanpa malu-malu (diketahui di waktu sebelumnya PKS sangat anti PDIP, bahkan ketika selesai Pilgub DKI Putaran I, PKS dengan tegas menolak uluran tangan Jokowi) mencoba menawarkan kepada publik,
duet alternatif Jokowi dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher). "Haha, untung saya tidak SMS-an dengan Jokowi," ujar Wasekjen DPP
PKS Mahfudz Siddiq saat dikonfirmasi, Rabu (25/12/2013).
Mahfudz dikonfirmasi terkait pemberitaan disalah satu media lokal di
Jawa Barat yang mengungkap pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan yang mengatakan, biarkan rakyat yang menilai, soal wacana
dirinya diduetkan dengan Jokowi.
Mahfudz Siddiq kemudian menganggap, wacana menduetkan Jokowi dengan
Aher sebuah ide bagus. Menurutnya, keduanya sama-sama tokoh muda.
"Sama-sama memimpin dua daerah besar (Jakarta dan Jawa Barat). Bisa jadi
alternatif baru di tengah calon -calon senior," ungkap Mahfudz.
Dikatakan pada pertarungan Pemilu tahun depan akan didominasi kaum
muda dan secara sosio politis membutuhkan representasi kepemimpinan
muda. Pemilu 2014, katanya lagi, harus dijadikan batu loncatan bagi
Indonesia untuk melakukan regenerasi kepemimpinan nasional.
"Karena pemimpin muda akan memberikan ide-ide baru dan pendekatan
baru sesuai dengan kebutuhan dan semangat zaman. Ini yang oleh Presiden
PKS Anis Matta disebut sebagai gelombang ketiga sejarah Indonesia,"
pungkas Mahfudz Siddiq.
Jokowi-Aher Pasangan Serasi
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera
menyambut positif wacana duet bakal Calon Presiden Jokowi-Aher pada Pilpres 2014 mendatang.
"Chemistry-nya keduanya nyambung. Dua-duanya berprestasi," kata Mardani ketika dikonfirmasi, Rabu (25/12/2013).
Menurut Ketua DPP PKS ini, peluang pasangan Jokowi-Aher terbuka lebar memenangkan Pilpres. "Peluangnya memang besar," kata dia.
Jawa Barat dengan provinsi terbesar penduduknya di Indonesia sangat
mungkin meraup suara banyak jika Jokowi-Aher dipasangkan di Pilpres.
"Selain itu publik punya harapan Indonesia lebih sejahtera," kata Mardani.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar