Senin, 25 November 2013

Jokowi Tersandera, Prabowo-ARB Melenggang

Tingginya elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak cukup mendorong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meresmikannya menjadi calon presiden. Ketua Bidang Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidajat mengatakan partainya juga mempertimbangkan kader internal selain Jokowi.
“Banyak kader potensial yang nama-namanya mencuat,” ujar Djarot saat dihubungi Minggu (24/11/2013).
Nama-nama yang dipertimbangkan, kata dia, antara lain Ketua Umum Megawati Soekarnoputri serta dua anaknya yang juga aktif di partai, Muhammad Prananda dan Puan Maharani. Menurut Djarot, calon presiden partainya baru diputuskan setelah pemilihan umum legislator.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia terhadap 1.200 responden yang tersebar di 33 provinsi pada Oktober 2013 lalu menunjukkan bahwa Jokowi tak terkalahkan. Dia diperkirakan memperoleh 47,4 persen suara, dan melumat Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (15,8 persen), Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (12,6 persen), serta peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Dahlan Iskan - paling tinggi elektabilitasnya dibanding 10 peserta konvensi lainnya - dengan 3,7 persen.
“Kalau Jokowi jadi calon presiden, diperkirakan pemilihan hanya satu putaran,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi. Tapi, jika PDI Perjuangan mengusung Megawati, persaingan hanya terjadi antara Prabowo dan Aburizal. Megawati diperkirakan hanya mendulang 17,7 persen suara, sedangkan Prabowo dan Aburizal masing-masing melenggang dengan perolehan 29,1 persen dan 23,8 persen.
Toh, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto meminta masyarakat bersabar menunggu calon presiden yang diajukan partainya. Hasto mengingatkan, Pemilu 2004 dan 2009 menghasilkan pemimpin dengan elektabilitas tinggi, tapi pada akhirnya tak banyak membawa perubahan.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan yang terpenting bagi partainya adalah hasil riil Pemilu 2014. Dia optimistis Prabowo bakal meraih suara maksimal dalam pemilihan presiden. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Lalu Mara Satriawangsa menyatakan partainya tak peduli PDIP mencalonkan Jokowi atau tidak. Golkar, kata dia, juga tak mempercayai hasil survei begitu saja. “Survei kan hanya melihat hari ini saja. Kami konsentrasi bekerja sajalah,” katanya.
Sekretaris Komite Konvensi Demokrat Suaidi Marasabessy yakin elektabilitas peserta konvensi bakal meningkat. “Pemenang konvensi Demokrat pasti jadi presiden,” katanya. Jokowi belum bisa dimintai tanggapan. Tapi berkali-kali dia menyatakan tak peduli soal pencalonan presiden.

Sumber :
tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar