Minggu, 26 Mei 2013

Usulan Interpelasi Dianggap Upaya Jegal Pencapresan Jokowi

Sebanyak 32 anggota DPRD DKI dari 5 fraksi mengajukan hak interpelasi terkait Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Upaya politisi Kebon Sirih dinilai sebagai manuver menjegal pencapresan Jokowi di 2014.
"Sebetulnya interpelasi DPRD kepada Jokowi menurut saya ide yang terlalu kerdil dan ini mengada ada. Sebetulnya konteknya harus kita paham bahwa hari ini jika bicara 2014 Jokowi itu tidak ada tandingannya," kata pengamat politik Boni Hargens di Galeri Kafe Jalan Cikini Raya, Jakpus, Minggu (26/5/2013).
Menurutnya, bahkan kalau hari ini Prabowo masih nomor satu dalam segala survei kuantitatif, Jokowi bisa melibas Prabowo kalau saja Jokowi punya kendaraan politik.
"Nah, konteks ini yang membuat banyak elit dan kelompok politik yang merasa terganggu dengan adanya Jokowi, sehingga ide interpelasi DPRD saya pikir lebih kental persoalan politisnya dari pada persolan pemerintahan. Jadi ini ada upaya kelompok yang bermain di balik layar," paparnya.
Karenanya menurut Boni, tak mungkin anggota DPRD berhasil mengganjal popularitas Jokowi dengan mengajukan hak interpelasi, apalagi masalahnya sudah hampir clear soal KJS.
"Nggak mungking upaya menggerus popularitas jokowi. Ini pastinya kelompok yang tidak mengharapakan Jokowi jadi capres terkuat di 2014," ungkapnya.
Ia menilai, Jokowi betul betul karakter yang di luar maenstrem atau di luar kebiasaan atau unik, dia bukan politik yang dibentuk oleh media tapi dia politisi yang punya karakter.
"Sehingga dia tidak bisa dihajar olah momentum oleh isu-isu politik yang bisa menggerus dia. Artinya Jokowi bukan politisi yang dibentuk oleh media massa dan bukan politisi yang dibentuk oleh parpol," ucap Boni.
"Tapi politisi yang terlahir sebagai politisi sehingga kebesaran Jokowi sangat sulit untuk digerus oleh upaya upaya politik dari kelompok lain. Di sinilah Jokowi jadi ancaman bagi banyak kelompok," imbuhnya.


Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar