Pengelola Rusun Marunda melakukan inspeksi mendadak. Hasilnya, pengelola
menemukan 29 unit di Blok 11 Cluster B Rusun Marunda diserobot penghuni
tanpa izin. Mereka mengaku mendapatkan unit langsung dari Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo.
"Alibi mereka, mereka dapat (unit rusun)
dari Pak Gubernur," kata pengelola Rusun Marunda Asri Hidayat di
kantornya Jalan Marunda Raya, Cilincing, Jakarta Utara, Senin
(8/4/2013).
Namun pihak pengelola tidak mempercayai begitu saja
pengakuan para penghuni gelap ini. Hidayat dan rekan-rekannya lalu
mengkonfirmasi pengakuan mereka ke Kepala UPT Rusun Wilayah I Jakarta
Jati Waluyo.
"Kita konfirmasi ke Kepala UPT (Jati Waluyo) dan tidak ada (pemberian langsung unit rusun dari Jokowi) itu," ujar Hidayat.
Pengelola
melakukan sidak lantaran penghuni resmi blok 11 menemukan unit mereka
telah diisi orang yang mengaku warga Cilincing. Pihak pengelola pun
tidak tahu keberadaan mereka di unit tersebut.
"Penyerobot ini
kita nggak tahu dari mana, mereka langsung menempati unit tanpa izin ke
kita. Kita tahunya pas sidak kemarin minggu lalu. Mereka tanpa daftar
dan menjalani proses administrasi. Jadi, datang langsung masuk saja dia,
menyerobot begitu," ujar Hidayat.
Hidayat juga mengatakan untuk
menghindari kasus penyerobotan ini terulang kembali, pihak pengelola
rusun akan memasang foto penghuni resmi di setiap pintu unit Cluster B
yang telah dibagikan. Dalam foto berukuran 30 cm x 20 cm tersebut memuat
nama penghuni dan alamat unit yang dihuninya.
Hidayat mengatakan pengelola telah menyiapkan semua foto tersebut dan segera ditempel di masing-masing unit.
"Kita
tinggal tempel satu per satu. Jadi setiap unit di kaca ada orangnya dan
ketahuanlah siapa yang menempati secara resmi," tutup Hidayat.
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar