Ketenaran Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung memberikan dampak
positif untuk meningkatkan pamor partainya, Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP). Sebagai bukti, elektabilitas partai besutan Megawati
Soekarnoputri itu semakin hari kian melejit.
Saat dimintai
tanggapannya, Jokowi mengaku gembira jika memang sosoknya turut andil
menaikkan pamor PDIP. "Bagus dong, bagus dong," ujar Jokowi di Balai
Kota, Jakarta, Senin (25/3).
Jawaban itu terus diulang Jokowi
saat dia ditanya soal capres 2014. Namun, saat ditanya seandainya partai
pengusung dirinya sebagai capres adalah PDIP, Jokowi memberikan jawaban
bersayap dan pengandaian.
"Seandainya, saya seandainya juga boleh," jawabnya.
Sekadar
diketahui, ada empat survei yang menyebut Jokowi sosok potensial capres
2014. Hebatnya lagi, Jokowi menyalip sejumlah nama tokoh besar yang
getol ingin kembali meramaikan bursa capres 2014.
Meski senang
dengan hasil itu, Jokowi kembali menegaskan dia belum berminat menjadi
capres dan lebih tertarik membenahi persoalan Jakarta.
"Saya
ngurusin DKI aja pusingnya kaya gini kok, ya kan? Kita pengen ada
perubahan-perubahan di sini tapi pusingnya kaya gini. Mikir survei,"
tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Survei
Nasional (LSN) merilis dan menempatkan PDIP sebagai partai yang
mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh
presentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai
Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).
"Alasan
responden memilih PDIP perjuangan sebanyak 20,5 persen mengaku karena
konsisten partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil sehingga
PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi," kata Peneliti LSN, Dipa
Pradipta di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3).
Menurutnya,
selain soal idealisme partai, sosok Jokowi juga mempunyai pengaruh
besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi
mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.
"Faktor internal
lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect,
sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor
Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan
ikon baru yang menggairahkan kader," lanjutnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar