Senin, 25 Maret 2013

Akhirnya ... Jokowi mulai berpikir jadi capres

Ketenaran Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung memberikan dampak positif untuk meningkatkan pamor partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagai bukti, elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri itu semakin hari kian melejit.

Saat dimintai tanggapannya, Jokowi mengaku gembira jika memang sosoknya turut andil menaikkan pamor PDIP. "Bagus dong, bagus dong," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/3).

Jawaban itu terus diulang Jokowi saat dia ditanya soal capres 2014. Namun, saat ditanya seandainya partai pengusung dirinya sebagai capres adalah PDIP, Jokowi memberikan jawaban bersayap dan pengandaian.

"Seandainya, saya seandainya juga boleh," jawabnya.

Sekadar diketahui, ada empat survei yang menyebut Jokowi sosok potensial capres 2014. Hebatnya lagi, Jokowi menyalip sejumlah nama tokoh besar yang getol ingin kembali meramaikan bursa capres 2014.

Meski senang dengan hasil itu, Jokowi kembali menegaskan dia belum berminat menjadi capres dan lebih tertarik membenahi persoalan Jakarta.

"Saya ngurusin DKI aja pusingnya kaya gini kok, ya kan? Kita pengen ada perubahan-perubahan di sini tapi pusingnya kaya gini. Mikir survei," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis dan menempatkan PDIP sebagai partai yang mempunyai tingkat elektabilitas paling tinggi. PDIP memperoleh presentase 20,5 persen, mengalahkan partai besar lainnya seperti Partai Golkar (19,2 persen) dan Partai Gerindra (11,9 persen).

"Alasan responden memilih PDIP perjuangan sebanyak 20,5 persen mengaku karena konsisten partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil sehingga PDIP memperoleh elektabilitas tertinggi," kata Peneliti LSN, Dipa Pradipta di Hotel Atlet Century, Jakarta, Minggu (24/3).

Menurutnya, selain soal idealisme partai, sosok Jokowi juga mempunyai pengaruh besar dalam mendongkrak elektabilitas PDIP. Bahkan sosok Jokowi mengalahkan faktor Megawati untuk memilih PDIP.

"Faktor internal lain yang membuat elektabilitas PDIP di atas adalah Jokowi Effect, sebanyak 9,5 persen responden mengaku memilih karena Jokowi. Faktor Megawati justru hanya dijadikan alasan 7,1 persen. PDI telah menemukan ikon baru yang menggairahkan kader," lanjutnya.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar