Senin, 25 Maret 2013

Jakarta Diarahkan sebagai Kota Jasa

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menanggapi rencana pengusaha mengalihkan investainya ke luar Jakarta.
Menurut Jokowi rencana tersebut adalah hak pengusaha. Dia tetap berusaha meyakinkan agar mereka tidak meninggalkan Jakarta.
"Tetapi jika tidak bisa, tidak apa-apa. Sudah kami sampaikan Jakarta itu bukan kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan. Dunia usaha di mana pun, pasti ada perhitungan bisnisnya," tutur Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (25/3/2013).
Menurut Jokowi, tidak mungkin Pemprov DKI memaksa pengusaha terus berada di Ibu Kota. Terkait dengan dampak sosial yang akan muncul, harus disiapkan lapangan kerja baru sesuai dengan visi Kota Jakarta.
"Sekarang bagaimana menyiapkan sektor usaha supaya investasi cepat masuk," katanya.
Minggu kemarin, Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengeluarkan rilis bahwa ada 41 perusahaan garmen yang hampir semuanya penanaman modal asing mengurangi karyawannya.
Pengurangan terus dilakukan hingga akhir tahun. Data sampai bulan ini, terdapat 3.447 orang yang sudah dirumahkan.
Saat ini, ujar Jokowi, masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan untuk merealisasikan Jakarta sebagai kota jasa. Kemacetan yang menjadi persoalan akut kerap mengganggu mobilitas barang dan orang.
"Itu tantangan saat ini. Kalau mau mencari infrastruktur lain semua sudah ada," katanya.

Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar