Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali menanggapi rencana pengusaha mengalihkan investainya ke luar Jakarta.
Menurut Jokowi rencana tersebut adalah hak pengusaha. Dia tetap berusaha meyakinkan agar mereka tidak meninggalkan Jakarta.
"Tetapi
jika tidak bisa, tidak apa-apa. Sudah kami sampaikan Jakarta itu bukan
kota industri. Ini kota jasa dan perdagangan. Dunia usaha di mana pun,
pasti ada perhitungan bisnisnya," tutur Jokowi di Balaikota Jakarta,
Senin (25/3/2013).
Menurut Jokowi, tidak mungkin Pemprov DKI
memaksa pengusaha terus berada di Ibu Kota. Terkait dengan dampak sosial
yang akan muncul, harus disiapkan lapangan kerja baru sesuai dengan
visi Kota Jakarta.
"Sekarang bagaimana menyiapkan sektor usaha supaya investasi cepat masuk," katanya.
Minggu
kemarin, Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta mengeluarkan rilis bahwa
ada 41 perusahaan garmen yang hampir semuanya penanaman modal asing
mengurangi karyawannya.
Pengurangan terus dilakukan hingga akhir tahun. Data sampai bulan ini, terdapat 3.447 orang yang sudah dirumahkan.
Saat
ini, ujar Jokowi, masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan
untuk merealisasikan Jakarta sebagai kota jasa. Kemacetan yang menjadi
persoalan akut kerap mengganggu mobilitas barang dan orang.
"Itu tantangan saat ini. Kalau mau mencari infrastruktur lain semua sudah ada," katanya.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar